Site icon Kolom Desa

Dampak El Nino, Empat Desa Alami Kekeringan

MAMUJU – Sebanyak empat dusun di Desa Kuo, Kabupaten Mamuju Tengah mengalami kekeringan akibat El Nino. Keempat dusun itu di antaranya Rawa tanjung, Rawan pandang, Kampung baru dan Purwodadi.

 

“Dampak El Nino ini akan sangat terasa terutama bagi petani padi yang banyak membutuhkan air,” ujar Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Perbenihan Tanaman Hutan (BPTH) Provinsi Sulbar Hasdiq Ramadhan, Selasa (8/8/2023).

 

Data sementara, di Desa Kuo Mamuju Tengah (Mateng) luas hektare lahan pertanian sawah kekeringan kategori ringan seluas 20 hektare, sedangkan kategori berat seluas 15 hektare. Untuk mengatasi bencana tersebut, UPTD BPTH Provinsi Sulbar membentuk Satuan petugas (Satgas) untuk membantu petani menghadapi kekeringan, akibat dampak El Nino.

 

Fenomena El Nino adalah fenomena alam, yang sering dikaitkan dengan naiknya suhu dan penurunan curah hujan di beberapa wilayah. Situasi ini dapat menyebabkan kekeringan yang berkepanjangan, sehingga suplai air untuk pertanian juga bisa berkurang.

 

Satgas El Nino dibentuk mulai tingkat provinsi hingga kabupaten di Sulawesi Barat (Sulbar). Karena itu,data persawahan kekeringan itu akan dikirim ke pusat untuk mendapatkan bantuan, terutama sawah puso atau gagal panen.

 

“Solusi saat ini kami sedang melakukan pendataan untuk dikirim ke pusat,” ungkap Hasdiq.

 

Diketahui,cuaca ekstrem atau El Nino melanda Sulawesi Barat (Sulbar) diperkirakan puncaknya akan terjadi pada Agustus-September 2023. Badan Klimatologi Meterologi dan Geofisika (BMKG) Tampa Padang Mamuju mengimbau petani agar mempersiapkan air sebelum menanam tanaman jangka pendek.

 

Penulis: Erdhi

Editor: Rizal

Exit mobile version