Sampah Setinggi Gunung di Desa Ringdikit Buleleng Mendadak Viral

Bali Sampah setinggi gunung di Buleleng, Bali Viral setelah diunggah di akun sosial media oleh aktivis lingkungan, Gary Benchegib yang berasal dari Prancis. Dalam unggahannya tersebut, Gary juga memperlihatkan vidio tumpukan sampah tersebut yang didominasi sampah plastik.

 

“Followed a river filled with plastic and it led to this (mengikuti sebuah sungai sampah plastik dan mengantarkannya sampai di sini),” tulis Gary dalam unggahannya, Selasa (25/7/2023).

 

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Buleleng, Gede Melandrat membenarkan lokasi video tersebut berada di Kabupaten Buleleng, tepatnya di Dusun Kajanan, Desa Ringdikit, Kecamatan Seririt.

 

“Iya benar lokasinya di Buleleng, di desa ringdikit, sudah dilakukan pemeriksaan silang ke lokasi,” katanya, Sabtu (5/8/2023).

 

Menurutnya, pengelolaan sampah yang digunakan di sana masih menggunakan pola lama atau diistilahkan kumpul angkut buang. Di mana tempat tersebut sudah difungsikan sebagai tempat pengumpulan sampah sejak puluhan tahun lalu.

 

“Status tanah yang difungsikan sebagai tempat pengumpulan sampah adalah tanah desa adat dengan luas 28 are,” uajrnya.

 

Ia menambahkan, untuk mengatasi tumpukan sampah tersebut, DLH akan menawarkan beberapa solusi kepada desa. Di antaranya, solusi jangka pendek, menengah dan panjang.

 

Sementara itu, Perbekel Desa Ringdikit, I Made Sumadi juga membenarkan lokasi tersebut berada di desanya.

 

Menurutnya, tempat tersebut sudah digunakan sebagai tempat pembuangan  sampah oleh masyarakatnya sejak lama. Ia menyebut lokasi tersebut bukan hutan melainkan pangkung (jurang) yang merupakan tanah milik Desa Adat Ringdikit.

 

“Sejak tyang (saya) belum lahir sudah ada. Lokasinya bukan hutan. Tapi pangkung (jurang) milik Desa Adat Ringdikit seluas 28 are. Sampahnya nike (ini) hanya sampah desa kami saja. Dan masyarakat tidak ada yang keberatan,” jelasnya.

 

Ia berharap, pemerintah bisa memberikan bantuan pembangunan TPS3R kepada desanya. Sebab itu merupakan harapan semua warga desa yang di mana usulan itu sudah dilakukan setiap tahun namun belum terwujud sampai saat ini.

 

“Usulan (TPS3R) sudah dari tahun ke tahun tapi kami belum berkesempatan dapat bantuan. Dan bantuan TPS3R adalah harapan kami. Mudah-mudahan instansi terkai berkenan membantu desa kami dengan bantuan TPS3R,” pungkasnya.

 

Penulis: Hafidus Syamsi

Editor: Mukhlis

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *