TABOLANG – Tempat wisata Danau Walet di Kecamatan Jaro Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan terletak tepat di perbatasan Desa Muang dan Desa Teratau yang terbentuk secara alami sejak tahun 1980. Oleh karena itu, pengelolaan destinasi wisata Danau Walet yang terletak sekitar 60 kilometer dari Kota Tanjung melibatkan kerjasama antara kedua desa ini.
“Lokasi wisata Danau Walet memang di Desa Muang namun sebagian masuk wilayah Desa Taratau karena itu kita kelola bersama,” jelas Kepala Desa Teratau Sugianoor di Tabalong, Minggu (6/08/2023).
Sugianoor yang bergabung dalam Pokdarwis Desa Taratau menyatakan pariwisata alam ini mulai dikembangkan dan diresmikan ulang oleh Bupati Tabalong pada tanggal 14 Februari 2023. Beberapa atraksi juga tersedia mulai dari flying fox dengan biaya Rp15 ribu, bebek putar Rp30 ribu, perahu kayu Rp20 ribu hingga atraksi mengelilingi danau dengan klotok Rp5 ribu per individu.
Saat ini pariwisata Danau Walet mulai menarik perhatian penduduk setempat dan luar Tabalong sebagai tujuan wisata yang ekonomis. Dengan adanya kerja sama ini diharapkan dapat menciptakan kerjasama untuk pengembangan pariwisata Danau Walet mengingat lokasi Kabupaten Tabalong yang berbatasan dengan IKN.
Salah satu orang yang mengelola destinasi pariwisata Danau Walet, Abrar Anas, mengakui bahwa jumlah orang yang datang bisa mencapai ratusan terutama pada akhir pekan atau saat libur. Uang yang diterima dari pengunjung, termasuk biaya parkir dan tiket masuk, digunakan untuk membayar gaji bagi pengelola wisata Danau Walet dan juga memberikan kompensasi kepada pemilik tanah.
Sebagai informasi, Sebagai salah satu binaan PT Adaro Indonesia melalui program CSR kini wisata Danau Walet dilengkapi fasilitas pendukung bagi pengunjung seperti kafe, aula pertemuan, musholla, Gazebo, toilet umum dan camping ground. Tercatat ada 28 Pokdarwis yang terlibat dalam pengelolaan kawasan wisata di Kabupaten Tabalong dan 22 kelompok mendapat dana stimulan dari Pemkab Tabalong Rp500 ribu per bulan.
Penulis: Devi arp
Editor: Mukhlis