TAPIN – Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Sahbirin Noor menghimbau kepada masyarakat di desa agar waspada terhadap bahaya dan potensi kejadian kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Karena menjelang musim kemarau panjang yang diprediksi hingga September 2023.
Hal itu terkait dengan prakiraan resmi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). BMKG mengatakan bawah wilayah Kalsel memasuki musim kemarau panjang beberapa bulan ke depan.
“Masyarakat di desa memiliki peran strategis pencegahan karhutla,” kata Sahbirin Noor saat kunjungan kegiatan Turun ke Desa (Turdes) hari kedua di Kabupaten Tapin, Jumat (4/08/2023).
Sahbirin juga mengimbau kepada masyarakat di desa agar melakukan upaya awal pemadaman ketika terjadi titik api pada lahan dan hutan. Yaitu segera hubungi petugas terdekat jika titik api sulit untuk dikendalikan atau dipadamkan.
Setiap wilayah di Kalsel telah dibentuk satuan tugas (Satgas) Karhutla yang siap dalam waktu 1×24 jam untuk melakukan pemadaman kebakaran. Karena untuk menanggulangi bencana karhutla merupakan tanggung jawab bersama sehingga seluruh pihak harus bergotong royong untuk mengatasi dampak kekeringan akibat cuaca ekstrim panas di Kalsel.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, wilayah tersebut terdapat jumlah titik api yang cukup banyak sekitar 400 titik panas. Tim Komunikasi Edukasi dan Informasi (KIE) BPBD Kalsel juga memberikan edukasi dampak buruk karhutla beserta langkah pencegahan dan penanggulangan berupa simulasi dan pelatihan.
Sementara itu, Camat Tapin Tengah Hamzah menyebutkan kunjungan Gubernur Kalsel berperan penting terhadap pencegahan karhutla bagi masyarakat Kabupaten Tapin khususnya di desa.
Penulis : Devi arp
Editor : Mukhlis