KOTA JAYAPURA, – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura mendorong hadirnya Sekolah Kampung demi melestarikan bahasa daerah. Upaya tersebut dilakukan agar tetap menjaga dan melestarikan bahasa dan budaya di era modern kepada generasi muda.
“Untuk menjaga bahasa dan budaya, pemerintah daerah menghadirkan sekolah kampung di 12 kampung asli yang tersebar di lima distrik di wilayah Kota Jayapura,” kata Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Grace Linda Yoku, Kamis (3/8/2023).
Grace menjelaskan, inti dari lahirnya sekolah kampung itu untuk melestarikan bahasa daerah. Menurutnya, materi yang diajarkan dalam sekolah kampung itu yakni 8 objek pemajuan kebudayaan.
“Dimana, nantinya gurunya yakni adalah orang asli kampung itu sendiri yang pintar berbahasa dan bisa mengajarkan,”
Ia menambahkan, Dinas Pendidikan hanya menyediakan bahan ajar dan kurikulum serta monitoring. Sementara untuk ketersediaan guru, honor dan tempat agar disiapkan oleh kepala kampung.
“Jadi, apa yang diajarkan itu cara masak, makanan tradisional tetapi begitu masuk proses pembelajaran menggunakan bahasa ibu, tidak boleh ada bahasa Indonesia disitu,” ujarnya.
Lanjut Grace, materi yang diajarkan nantinya seperti makanan tradisional, tari-tarian, menyanyi, pengobatan tradisional, kehidupan-kehidupan lokal, mata pencaharian, upacara adat semuanya menggunakan bahasa. Ia menambahkan, untuk siswa yang mengikuti sekolah ini berusia antara 10-18 tahun.
“Anak-anak di kampung itu, anak anak kelas 5 sekolah dasar sampai dengan kelas tiga SMA,” tandasnya
Penulis: Habib Aziz Ar Rozi
Editor: Rizal Kurniawan