Desa Namang Wakili Indonesia di ASEAN Village Network  

Bangka Tengah – Desa Namang, Kecamatan Namang, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terpilih menjadi delegasi Indonesia dalam pertemuan ASEAN Village Network (AVN) untuk kategori “one village one product” (OVOP).

 

Terpilihnya Namang jadi perwakilan Indonesia tersebut, tidak lepas dari pelaku UMKM yang ada di daerah itu yang mampu mengembangkan produk ekonomi kreatif di daerah tersebut.

 

“Namang masuk jejaring desa ASEAN karena para pelaku UMKM mampu mengembangkan produk ekonomi kreatif sebagai realisasi dari program satu desa satu produk (one village one product),” kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman, Jumat (4/8/20230.

 

Ia menjelaskan, Desa Namang ditunjuk menjadi delegasi Indonesia dalam ajang pertemuan AVN bersama delapan desa lainnya di Indonesia yang berlangsung di Yogyakarta pada pekan lalu.

 

“Tentu ini prestasi yang luar biasa bagi Desa Namang yang berhasil menggali sumber daya alam lokal dan dikembangkan para pelaku UMKM menjadi produk kreatif,” ujarnya.

 

Menurutnya, ditunjuknya Namang dalam jejaring desa ASEAN itu karena mampu memberdayakan para pelaku UMKM dalam mengembangkan produk unggulan madu lebah pelawan dengan beragam rasa.

 

“Namang ini merupakan desa penghasil madu lebah manis dan madu pahit yang diproduksi dari Hutan Pelawan. Hutan Pelawan ini merupakan kawasan budi daya yang sudah ditetapkan sebagai hutan keanekaragaman hayati,” katanya.

 

Kepala Desa Namang Zaiwan mengatakan, para pelaku UMKM berhasil mengembangkan beragam produk unggulan yang sumbernya berasal dari Hutan Pelawan yang sudah dikenal sampai ke mancanegara.

 

“Desa ini juga sudah ditetapkan sebagai desa mandiri, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia,” katanya.

 

Tidak hanya itu, Desa Namang juga menjadi sentra produksi beras karena memiliki kawasan persawahan yang cukup luas.

 

“Kami penghasil beras lokal terbesar di Bangka Tengah, bahkan kami juga mampu memproduksi beras merah yang merupakan beras super yang konon pada zaman kerajaan khusus menjadi menu untuk menjamu para tamu kerajaan,” ujarnya.

 

ASEAN Village Network merupakan program yang dibentuk para pemimpin negara anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk memberikan kerangka panduan yang kohesif bagi pembangunan pedesaan ASEAN.

 

Penulis: Hafidus Syamsi

Editor: Rizal

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *