AMBON – Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Provinsi Maluku menyebutkan, sebanyak 20 persen pada prioritas penggunaan Dana Desa boleh digunakan untuk mengatasi kemiskinan ekstrem. Termasuk digunakan pada Desa binaan di Desa Uraur, Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat.
“Ada amanat UU bahwa DD/ADD minimal 20 persen digunakan untuk pangan yang ada di desa, sehingga diharapkan kolaborasi dari Desa Uraur bersama Dinas Ketapang Provinsi Maluku fokus pada 32 KK yang miskin ektrim dapat teratasi dengan baik,” Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Maluku Achmad Jais, di Ambon, Rabu (2/8/2023).
Hal ini juga merujuk pada Surat Keputusan (SK) Gubernur Maluku, Murad Ismail tentang Satu OPD Satu Desa Binaan (One OPD One Assisted Village). Pihaknya kini juga melakukan monitoring dan evaluasi tentang tindak lanjut terkait program pemberdayaan masyarakat desa ini.
“Kini tim dari Dinas Ketapang sudah ke Desa Uraur dan telah berkomunikasi serta berkonsultasi dengan Raja Uraur untuk bersama-sama melihat serta menangani permasalahan di desa tersebut,” katanya.
Menurut Jais, gambaran Desa Uraur dari sisi Indeks Desa Membangun maka Desa Uraur merupakan desa berkembang.
Desa Uraur pada dasarnya memiliki Indeks Ketahanan Lingkungan 0,699, kemudian memiliki Indeks Ketahanan Sosial 0,71 sehingga sudah hijau. Sedangkan menurut sumber Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, yang masih merah adalah Indeks Ketahanan Ekonominya 0,61.
Dinas Ketahanan Pangan Maluku mendapat tugas pada desa berkembang sehingga program yang akan dilakukan adalah Program Pengembangan Desa Uraur menjadi Desa B2SA (Beragam Bergizi Seimbang dan Aman), yang merupakan program dari Badan Pangan Ketahanan Nasional dan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Maluku.
Tujuan dari Program B2SA di Desa Uraur kata Jais, karena di desa tersebut terdapat 32 KK yang masih tergolong dalam kemiskinan ekstrem.
Sehingga program B2SA ini akan difokuskan kepada mereka (32 KK-Red) berupa program pemberdayaan menanam dayur-sayuran, cabe, dan lain-lain sehingga ada lapangan kerja bagi 32 KK tersebut.
Diharapkan, melalui program Satu OPD Satu Desa Binaan ini maka Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Maluku mampu mengurangi angka kemiskinan ekstrim di Desa Uraur, dan menaikkan angka Indeks Ketahanan Ekonomi.
“Sebagai Kepala Dinas Ketapang saya berharap kalau bisa angka kemiskinan ekstim di Desa Uraur yaitu 32 KK, setelah diintervensi melalui program pemberdayaan menanan sayuran akan berkungan menjadi nol, sehingga semua indikator di desa tersebut menjadi hijau maka status desa tersebut menjadi desa maju,” ucap Jais.
Targetnya Desember 2023 jumlah angka kemiskinan ekstrem di Desa Uraur bisa selesai karena kolaborasi antara program B2SA, serta melakukan pendampingan dengan dana desa (ADD/DD) sehingga program pemberdayaan betul-betul tepat sasaran.
Jais berharap kepada masyarakat Uraur untuk bersabar dan menunggu karena dalam waktu dekat Dinas Ketapang Promal akan datang dengan program Pengembangan Desa B2SA.
Penulis: Ulfa
Editor: Danu