LUMAJANG – Dalam menyambut musim tanam padi, puluhan petani Desa Selokgondang, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Lumajang menggelar tradisi karapan kerbau yang diyakini mampu meningkatkan hasil pertanian. Puluhan kerbau yang biasanya digunakan untuk membajak sawah, dalam tradisi tersebut saling beradu kecepatannya.
“Kadang digelar awal musim tanam, sejak zaman kakek kami. Biasanya setelah acara ini diadakan, hasil panen ikut meningkat,” kata Liaman, panitia karapan kerbau, Minggu (30/7/2023).
Kegiatan tersebut diikuti oleh 54 peserta yang sebagian besar petani. Mereka saling beradu kecepatan kerbaunya diatas lahan persawahan dengan iringan sorak-sorai joki dan pendukung masing-masing tim.
Sepasang kerbau melaju di atas lintasan lumpur dengan panjang 200 meter, dan berlomba untuk mencapai garis finis terlebih dahulu. Setiap joki juga mempunyai cara tersendiri agar kerbau yang dikendalikannya bisa berlari kencang di jalur yang telah ditentukan.
Tak hanya fisik atau kelincahan kerbau yang menjadi kunci kemenangan, tetapi posisi saat start juga menjadi bagian penting pada karapan kerbau ini. Sehingga, pemilik biasanya mempersiapkan kerbau jauh-jauh hari, mulai dari fisik kerbau hingga pakan.
Mujiono, salah seorang peserta karapan kerbau mengaku rutin memberikan ramuan jamu untuk kerbau miliknya, beberapa hari sebelum ditandingkan. Kerbau yang diikutkan dalam tradisi karapan ini juga bukan kerbau sembarangan.
“Persiapannya sudah dimulai sebelum karapan berlangsung, dengan ramuan jamu yang rutin diberikan menjelang puncak acara karapan kerbau,” terangnya.
Penulis: Ilham W
Editor: Danu