SIDRAP – Warga Desa Tanente, Kecamatan Maritenggae, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, menanam puluhan pohon pisang di jalan Trans Sulawesi. Hal ini merupakan protes warga atas pengabaian pemerintah terhadap jalan rusak selama puluhan tahun di jalan poros Kabupaten Sidrap-Kabupaten Soppeng.
“Sudah puluhan tahun jalan trans yang menghubungkan Kabupaten Sidrap dan Kabupaten Soppeng ini tidak diperbaiki, warga pun menanam puluhan pohon pisang di tengah jalan. Kekesalan itu diluapkan warga karena janji-janji Pemerintah dan DPR tak kunjung ditepati. ” ujar Suardi, warga Desa Tanete, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan, Senin (24/7/2023).
Menurut Suardi, walaupun jalan Trans Sulawesi itu kewenangan pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, namun mestinya Bupati Sidrap Dollah Mando memperjuangkan perbaikan jalan itu hingga ke Pemerintah Provinsi Sulsel bahkan ke Presiden sekalipun.
“Mestinya Bupati Sidrap dan DPRD Sidrap menjadi perwakilan kami memperjuangkan agar pemerintah yang berwenang segera memperbaiki jalan Trans Sulawesi itu. Coba saja melintas di jalan itu, pasti tidak nyaman. Mohon kepada pemerintah terkait agar segera memperbaiki jalan rusak di Sidrap,” terang Suardi.
Sementara itu, seorang pengendara pengangkut hasil tani, Karlitos mengaku tiap hari harus mengarungi jalan berkelombang di Desa Tanete, sepajang 3 kilometer yang rusak. Kondisi itu dilakoni Karlitos selama 5 tahun terakhir. Pengendara harus ekstra hati-hati jika melintas di jalan poros itu.
“Lima tahun saya melewati jalan rusak ini dengan membawa hasil bumi dari Soppeng ke Sidrap begitupun sebaliknya. Tipa hari saya rasakan tidak nyaman berkendara, seperti mengendarai kuda saja,” ungkap Karlitos.
Sementara itu, anggota DPRD Kabupaten Sidrap Sumarlin mengaku telah melakukan usulan perbaikan jalan hingga ke Pemprov Sulawesi Selatan terkait jalan rusak di Sidrap. Namun, pada tahun 2022 tahun lalu, anggaran perbaikan jalan memang tidak dianggarkan oleh Pemprov Sulawesi Selatan.
“Untuk tahun 2021-2022 anggaran perbaikan jalan rusak di Sidrap, utamanya di Desa Tanete memang tidak ada anggarannya. Namun kami sebagai perwakilan rakyat mendesak pihak terkait agar segera mengerjakan jalan yang rusak di Sidrap,” kata Sumarlin.
Sekitar 5 bulan lalu, Sumarlin mengaku telah mengeluarkan uang pribadi untuk memperbaiki jalan rusak namun hanya sekira ratusan meter saja. Dia dan warga setempat utamanya di desa memperbaiki jalan itu dengan dicor sepanjang setengah kilometer saja.
“Lima tahun lalu saya mengeluarkan uang pribadi hingga ratusan juta untuk memperbaiki sebagian jalan poros Sidrap-Soppeng,” ujar Sumarlin.
Penulis: Ulfa
Editor: Danu