LUMAJANG – Pemerintah Kabupaten Lumajang telah selesai dalam pelaksanaan misi kemanusiaan dan tanggap darurat bencana Semeru. Penyelesaian tersebut bagian dari aksi penanganan bencana banjir lahar dingin dan tanah longsor pada 7 Juli 2023 lalu.
“Alhamdulillah tugas kemanusiaan selama masa tanggap darurat bencana banjir dan tanah longsor selama 14 hari telah kita laksanakan,” ungkap Sekretaris Daerah Kabupaten Lumajang, Agus Triyono saat dimintai keterangan disela kegiatannya, Sabtu (22/7/2023).
Berdasarkan data Pemkab Lumajang, bencana tersebut mangakibatkan 9 jembatan putus, 1 tertutup material dan 4 jembatan lainnya mengalami kerusakan. Hampir 400 hektar lahan pertanian terdampak banjir, dan 8 ekor kambing mati terseret banjir. Sementara juga ada 3 orang meninggal dunia akibat tertimbun tanah longsor.
Selain itu, tercatat ada 7 kecamatan yang terdampak, yaitu Kecamatan Tempursari, Pronojiwo, Candipuro, Pasirian, Tempeh, Pasrujambe dan Kecamatan Senduro. 26 rumah dan 1 sekolah mengalami kerusakan, 1 masjid dan 2 tempat usaha juga dilaporkan rusak. Ditambah 4 tanggul dan 6 jaringan air bersih juga rusak.
Ia mengungkapkan, bahwa segala upaya penanganan telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Lumajang dan seluruh jajaran TNI Polri serta para relawan. Termasuk perbaikan sejumlah sarana infrastruktur yang rusak akibat bencana tersebut.
Agus menambahkan, meskipun pembersihan material bajir dan perbaikan infrastruktur belum 100% usai, namun kondisi wilayah terdampak bencana sudah jauh lebih baik. Sehingga pihaknya mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penanganan bencana.
“Terima kasih atas segala daya upaya, kerja keras dan solusi yang telah diberikan dalam mempercepat proses penanganan, InsyaAllah kesehatan keberkahan senantiasa Allah curahkan pada kita semua,” terangnya.
Penulis: Ilham W
Editor: Danu