GUNUNGKIDUL – Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) Desa Sidoharjo, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul sukses manfaatkan Tanah Kas Desa (TKD) sebagai budi daya bawang merah. Anggaran pengelolaan budi daya tersebut berasal dari BKK (Bantuan Keuangan Khusus) Dana Keistimewaan (Danais) DIY 2023.
Evi Nur Cahyani Lurah Sidoharjo, menyampaikan bahwa Gapoktan Sidoharjo selama dua tahun berturut-turut dapat mengakses BKK Dana Keistimewaan DIY. Tahun pertama mendapatkan Rp 45 juta dan tahun kedua Rp 265 juta.
“Harapan kita nanti tahun ketiga akan memperoleh Rp 1 miliar, dengan pemanfaatan dan memaksimalkan Tanah Kas Desa ini harapan kita naik,” ujarnya, dalam panen yang digelar di kawasan Pantai Slili. Selasa (18/7/2023).
Ia menjelaskan, saat ini Gapoktan Sidoharjo menanam bawang merah di atas tanah seluas 1,5 hektare yang terbagi dalam dua lokasi. Ubinan yang dihasilkan cukup menjanjikan mencapai 13 ton per hektare. Tetapi jumlah itu diklaim belum maksimal karena factor cuaca.
“Hujan lima hari membuat tanaman bawang putih rusak. Namun masih bisa kita selamatkan dengan pemberian berbagai obat-obatan dan pendampingan BPP Tepus,” katanya.
Tidak hanya itu, ia menyampaikan, wilayahnya pun memaksimalkan peran Wanita Kelompok Tani (KWT) untuk budi daya kegiatan pangan. Saat ini ada 11 padukuhan di wilayahnya yang konsen terhadap upaya penurunan stunting melalui pangan sehat.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Gunungkidul, Sunaryanta memberikan apresiasi kepada masyarakat yang mampu mengoptimalkan lahan tidur khas desa. Menurutnya, ketahanan pangan yang dilakukan akan berdampak penting bagi ketahanan keluarga.
“Tidak semua kelompok mendapatkan bantuan seperti ini, untuk itu saya berpesan manfaatkan sebaik mungkin,” kata Bupati.
Orang nomor satu di Gunungkidul ini juga mengatakan untuk terus meningkatkan hasil bawang merah. Menurutnya, penguat pertumbuhan ekonomi di Gunungkidul ini salah satunya melalui sektor pertanian.
Penulis: Ilham W
Editor: Danu