Bengkulu – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, baru-baru ini melaporkan, bahwa angka kemiskinan di kota lebih tinggi dibandingkan di desa. Hal itu dilihat dari indeks kedalaman kemiskinan dan indeks keparahan kemiskinan.
“Apabila dibandingkan berdasarkan daerah, nilai indeks kedalaman kemiskinan dan nilai indeks keparahan kemiskinan perkotaan lebih tinggi dari pada pedesaan,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Bengkulu, Win Rizal, Senin (17/7/2023).
Win Rizal menjelaskan, pada Maret 2023, nilai indeks kedalaman kemiskinan untuk perkotaan mencapai 2,22%, sedangkan di pedasaan sebesar 2,10%.
Sama halnya dengan nilai keparahan kemiskinan di perkotaan yang mencapai 0,60%, sedangkan dipedesaan nilainya lebih rendah, yaitu sebesar 0,48%.
“Perseolan kemiskinan bukan hanya sekedar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu dilihat adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan,” ujarnya.
Menurutnya, peranan komoditas makanan terhadap garis kemiskinan di Bengkulu jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditas yang bukan makanan.
Hal itu bisa dilihat dari persentase jumlah sumbangan makanan di Bengkulu yang mencapai 73,25% yang mengalami kenaikan sebesar 1,84% dibandingkan September 2022.
Win Rizal mengatakan, secara umum kemiskinan di Bengkulu mulai membaik. Hal itu dilihat dari bergesernya indeks yang semulanya di angka 14,34% menjadi 14,04% pada Maret 2023.
Menurutnya, hal yang menyokong menurunnya angka kemiskinan di Bengkulu yaitu, dengan menurunnya angka pengangguran dan naiknya indeks nilai jual hasil pertanian. Karena, mayoritas 45,42% masyarakatnya adalah petani.
Penulis: Hafidus Syamsi
Editor: Rizal