Site icon Kolom Desa

Festival Budaya Bau Keke, Kenalkan Potensi Wisata Desa

Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah didampingi istri Hj. Niken Zulkieflimansyah dan Inspektur pada Inspektorat Provinsi NTB, Ibnu Salim bersama Kades dan pengunjung menghadiri Festival Bau Keke. Sumber Foto: Istimewa

Gubernur NTB, H. Zulkieflimansyah didampingi istri Hj. Niken Zulkieflimansyah dan Inspektur pada Inspektorat Provinsi NTB, Ibnu Salim bersama Kades dan pengunjung menghadiri Festival Bau Keke. Sumber Foto: Istimewa

LOMBOK BARAT – Memanfaatkan letak geografis yang berada di daerah pesisir, masyarakat Desa Lembar, Kabupaten Lombok Barat untuk pertama kali mencetuskan sebuah event yang dinamakan Festival Budaya Bau Keke. Festival tersebut diadakan dengan tujuan untuk mengenalkan potensi wisata Desa Lembar karena melalui festival tersebut berpotensi menggaet banyak pengunjung untuk datang ke Desa Lembar.

 

‘’Awalnya ide itu tercetus ketika kami membangun jembatan lalu berjalan-jalan menikmati pantai dan melihat sesuatu yang unik. Yaitu ketika ada hempasan ombak lalu ombaknya surut saya lihat banyak keke berserakan,’’ ujar Kepala Desa Lembar, Sainah, Minggu, (16/7/2023).

 

Keke dalam bahasa Indonesia berarti kerang (kerang laut). Keke yang selalu terlihat berserakan di pinggir pantai ditangkap menjadi peluang oleh masyarakat Lembar dalam mengembangkan kepariwisataan di desa mereka.

 

Sainah sendiri mengaku sangat menyadari keadaan masyarakatnya yang sebagian besar bekerja sebagai buruh tani dan buruh nelayan. Ini menjadi dorongan untuk meningkatkan perekonomian mereka dan dengan adanya event ini ia berharap bisa menjadi titik awal pertumbuhan ekonomi di Desa Lembar.

 

”Event Bau Keke ini kami awali karena banyak sekali kegiatan yang berkaitan dengan perekonomian masyarakat dan untuk dijadikan atraksi, daya tarik dan menggaet para pengunjung untuk datang ke Desa Lembar,’’ imbuhnya.

 

Selain kegiatan Bau Keke yang menjadi tajuk festival ini, sejumlah atraksi pun digelar untuk mendukung kemeriahan festival ini. Adapun atraksi lainnya adalah Festival Layangan, Atraksi Gendang Beleq hingga atraksi Peresean.

 

Selain itu festival ini menghadirkan lapak-lapak kuliner tradisional dari masyarakat setempat yang siap menggugah selera para pengunjung yang datang. Festival Budaya Bau Keke  mendapat atensi khusus dari Gubernur NTB, Zulkieflimansyah yang hadir sekaligus membuka secara resmi event yang diadakan di Pantai Serpiq, Dusun Kebon Bongor ini.

’Journey of thousand miles should be started by a single step. Perjalanan ribuan mil harus dimulai dengan satu langkah dan kepala desa kita sudah berani mengambil resiko mengayunkan langkah pertama itu,’’ sebutnya.

 

Zulkieflimansyah menilai event Festival Budaya Bau Keke ini seharusnya bisa menjadi pemicu bagi event-event lain yang bisa diadakan di tempat yang sama. Sehingga keberadaan Desa Lembar sebagai salah satu Desa Wisata di Lobar bisa lebih dikenal lagi dan dikunjungi lebih banyak lagi wisatawan baik NTB maupun nantinya oleh wisatawan dari seluruh Indonesia.

 

‘’Semua pejuang, pahlawan tidak ada yang jalannya penuh dengan hal-hal landai saja. Perlu ‘’dibumbui’’ dengan masalah, perlu ada kekurangan, kekecewaan. Tapi keberanian kita meretas jalan baru, mengayunkan langkah pertama akan menarik keberhasilan-keberhasilan berikutnya,’’ terangnya.

 

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Lobar, Fajar Taufik yang hadir mewakili Wakil Bupati Lobar. Ia mengatakan jika Festival Budaya Bau Keke ini merupakan kegiatan yang bernuansa kearifan lokal yang bernilai dan penting untuk dilestarikan.

 

“Tunjukkan bahwa kita adalah tuan rumah yang ramah dengan destinasi-destinasi yang indah, aman dan layak dikunjungi wisatawan. Promosikan itu melalui berbagai fasilitas yang memungkinkan seperti media massa, media sosial, dan media lainnya,’’ pungkasnya.

 

Penulis: Erdhi

Editor: Rizal

Exit mobile version