SUMENEP – Mufiqur Rahman, pemuda asal Desa Lobuk, Kecamatan Bluto, Kabupaten Sumenep merintis Komunitas Rumah Belajar yang ia namakan ‘Aflateen’. Komunitas belajar untuk anak-anak desa itu, bertujuan memfasilitasi ruang kreativitas anak dengan lingkungan belajar yang bersih dan asri.
“Rumah belajar Aflateen ini pada prinsipnya merupakan wadah kreasi anak. Di sini kami menyediakan buku-buku bacaan untuk anak. Kemudian dilengkapi juga dengan buku modul pendidikan sosial. Di sini anak-anak bisa belajar sambil bermain,” ujarnya, Jumat (13/07/2023).
Lebih jelas ia mengungkapkan, fasilitas belajar itu dia dirikan sejak 2021. Keinginannya memberdayakan anak-anak di desanya agar memiliki kegiatan positif.
Didalam rumah itu, anak-anak ini diajarkan memisahkan sampah basah dan sampah kering. Sampah basah nantinya akan diubah menjadi kompos dan sampah kering akan dimanfaatkan menjadi barang-barang yang berguna.
Ia mengaku bersyukur, keinginannya memberikan pendidikan anak-anak di Rumah Belajar Aflateen didukung oleh pemerintah. Selain itu warga sekitar juga mendukungnya dengan membuat Bank Sampah.
Tidak hanya itu, Rumah Belajar Aflateen juga menggelar pelatihan pengelolaan sampah. Anak-anak diajarkan membuat tas dari bahan botol plastik.
Di samping itu, Wahyu petugas, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Timur mengatakan, kegiatan pengelolaan sampah yang diajarkan pada anak-anak itu sangat luar biasa. Jadi ide rumah belajar ini sangat bagus. Tapi memang perlu ditingkatkan, terutama kegiatan lingkungannya.
Ia menambahkan, keberadaan Rumah Belajar Aflateen akan menjadi instrumen pendukung yang cukup penting bagi Desa Lobuk. Terutama dalam penilaian lapang Desa Berseri 2023 yang diselenggarakan oleh Dinas Lingkungan Hidup Jawa Timur.
Penulis; Ilham W
Editor: Danu