BULUNGAN – Desa Wisata Tanah Kuning berada di Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Desa ini memiliki banyak pantai dilengkapi dengan banyaknya pohon kelapa yang tumbuh menjulang tinggi.
Tak heran, mayoritas masyarakatnya berprofesi dalam sektor kelautan. Mulai dari perakit perahu, nelayan, pedagang ikan hingga pelaku wisata. Kesibukan berlaut menjadi sebuah ekosistem bagi masyarakat Desa Tanah Kuning.
Pemerintah berupaya membangun sebuah tatanan pariwisata yang diatur secara struktural dan dikelola secara profesional melalui penetapan Desa Wisata. Melalui upaya itu, diharapkan pertumbuhan ekonomi masyarakat dapat meningkat.

Miliki Tujuh Pantai Berdampingan
Desa Wisata Tanah Kuning memiliki kawasan pesisir yang membentang dari ujung selatan hingga ke utara. Pantai-pantai yang ada di Desa Tanah Kuning yang dapat dikunjungi oleh Wisatawan yaitu Pantai Utama Tanah Kuning, Pantai Lima Puta, Pantai Muddani, Pantai Yan’s, Pantai Shima, dan Pantai Nero, serta Pantai D’Bilz. Ketujuh Pantai itu memiliki keunikan dan keindahan yang berbeda.
Ketujuh pantai itu berada di satu kawasan lautan. Adapun letak perbedaan setiap pantainya adalah pada fasilitas yang tersedia. Masing- masing punya fasilitas atau wahana buatan yang berbeda. Juga model pengelolaan yang berbeda.
Sedangkan, keindahan panorama bawah laut juga punya tak perlu diragukan lagi. Berbagai jenis terumbu karang tumbuh sehat di lokasi yang berada di Laut Sulawesi itu. Wisatawan dapat berenang dengan menggunakan peralatan snorkeling.
Wisatawan juga dapat menyewa perahu untuk menjelajahi lautan lepas. Jika beruntung, hiu tutul khas Laut Sulawesi akan menampakan diri. Pengunjung dapat membuatnya untuk dijadikan kenangan di masa yang akan datang.

Terdapat Wisata Religi Berupa Keramat
Selain keindahan alam pantainya yang luas dan memanjang sepanjang Laut Sulawesi. Wisata Religinya juga tidak kalah menarik untuk dikunjungi.
Desa Wisata Tanah Kuning memiliki makam keramat yang berusia ribuan tahun. Makam tersebut diyakini sebagai nenek moyang kawasan itu. Wisatawan dapat mengunjungi untuk mendoakan arwah leluhur ataupun sekedar menghormati para pendahulu lingkungan itu.
Makam keramat yang ada di Tanah Kuning merupakan salah satu cagar Budaya. Penetapan tersebut dikukuhkan langsung oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara.
Lokasinya tidak terlalu jauh dengan pantai tanah kuning. Wisatawan yang datang ke pantai, umumnya juga akan ziarah ke makam keramat tersebut.
Pengelolaan Desa Wisata Tanah Kuning
Desa Wisata Tanah Kuning dikelola Langsung oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Tanah Kuning. Mayoritas anggota di Pokdarwis itu merupakan warga Desa Tanah Kuning yang telah mendapatkan pembinaan pengelolaan Pariwisata dari Dinas Pariwisata.
Dinas Pariwisata Kabupaten Tanjung Palas Kuning juga memberikan apresiasi melalui pengukuhan sebagai Desa Wisata. Penetapan ini diharapkan menjadi semangat agar pengelolaan dapat ditingkatkan dan pariwisata dapat di kembangkan. Hingga saat ini, pengembangan Pariwisata di Desa Tanah Kuning terus dilakukan secara maksimal agar dapat menarik wisatawan secara nasional lebih banyak lagi.
Jam Operasional dan Tiket Masuk Desa Wisata Tanah Kuning
Jam Operasional Pariwisata di Pantai Tanah Kuning yaitu dari jam 08.00 sampai 17.00 WITA. Pengelola juga memperbolehkan wisatawan berkegiatan di kawasan wisatanya selama 24 jam.
Adapun harga tiketnya cukup beragam, yakni mulai dari Rp 5 ribu hingga Rp 25 ribu. Pada hari- hari biasa tiketnya dibandrol dengan harga Rp 5 ribu. Pada hari- hari khusus harga tiketnya naik hingga Rp 25 ribu. Sedangkan, bagi wisatawan yang ingin berziarah, pengelola hanya membandrol harga tiket sebesar Rp 5 ribu.
Pengelola juga menyediakan berbagai paket wisata. Salah satunya adalah paket wisata menyelam dan melihat paus tutul dengan menggunakan perahu. Adapun tarif menyelamnya sendiri adalah Rp 500 ribu, sedangkan wisata menyusuri Laut Sulawesi untuk melihat Hiu Paus Tutul pengelola memasang jasa dengan harga Rp 250 ribu.
Rute Menuju Desa Wisata Tanah Kuning
Bagi wisatawan yang berasal dari Kota Tanjung Selor, perjalanan dapat dilakukan dengan menggunakan jalur darat menuju Desa Tanah Kuning yang berjarak 87 KM. Lama perjalanan kurang lebih 2.5 jam dengan menggunakan mobil.
Namun, jika wisatawan yang berasal dari Kota Tarakan, perjalanan dapat dilakukan dengan menggunakan transportasi laut. Wisatawan dapat menggunakan kapal Ferry menuju Pelabuhan Tanjung Palas Timur.
Selanjutnya, Wisatawan harus melanjutkan perjalanan kembali dengan menggunakan mobil menuju Desa Tanah Kuning. Jarak antara Desa Tanah Kuning dan Pelabuhan Tanjung Palas Timur yaitu 20 km dengan lama perjalanan selama satu jam.
Wisatawan yang berasal dari luar Pulau Kalimantan, dapat menggunakan Transportasi Udara yang melayani penerbangan tujuan ke Bandara Internasional Juwata-Tarakan. Selanjutnya, melakukan perjalanan laut menuju Pelabuhan Tanjung Palas timur, kemudian melakukan perjalanan kembali menuju Desa Tanah Kuning.
Pengunjung Desa Wisata Tanah Kuning
Desa Wisata Tanah Kuning merupakan kawasan wisata yang sudah berkembang. Banyak sekali pengunjung yang datang untuk tujuan mengisi akhir pekan ataupun musim libur kantor atau sekolah bagi yang masih menempuh pendidikan. Terbukti, Wisatawan yang datang meningkat saat akhir pekan dibanding dengan hari biasa.
Wisatawan yang yang berkunjung ke Desa Wisata Tanah Kuning Mayoritas merupakan penduduk sekitar Desa Tanah Kuning. Terkadang ada juga wisatawan yang berasal dari daerah luar Tanah Kuning, bahkan luar Kalimantan Utara.
Pengunjung yang berasal dari luar Kalimantan Utara kebanyakan merupakan warga pendatang yang bekerja. Atau[pun memiliki sanak saudara di daerah yang dekat dengan Desa Tanah Kuning.
Omset Desa Wisata Tanah Kuning
Omset Desa Wisata Kuning setiap tahun selalu ada. Hanya saja pengelola belum bisa mengirimkan datanya.
Omset Desa Wisata Tanah Kuning sempat mengalami penurunan saat pandemi tiba. Kurun waktu tersebut terjadi pada tahun 2020 sampai 2021.
Saat kegiatan pariwisata normal kembali. Yaitu pada tahun 2022, wisatawan yang datang ke Desa Wisata Tanah Kuning terutama Pantai Tanah Kuning kembali normal, bahkan membludak.