Desa Pondokdalem Kembangkan Hidroponik Melalui Dana Desa

Sebagian masyarakat Desa Pondokdalem yang turut menanam sayuran menggunakan metode hidroponik. Sumber Foto: Asosiasi Pegiat Desa Indonesia (APDI) Jember
Sebagian masyarakat Desa Pondokdalem yang turut menanam sayuran menggunakan metode hidroponik. Sumber Foto: Asosiasi Pegiat Desa Indonesia (APDI) Jember

JAMBER– Desa Pondokdalem, Kecamatan Semboro Kabupaten Jember merupakan salah satu desa yang mencoba memanfaatkan Dana Desa untuk kegiatan tanaman hidroponik. Bendahara Desa Pondok Dalem, Atmimin menjelaskan, kegiatan tersebut dianggarkan melalui APBDes Tahun 2023 yang bersumber dari Dana Desa Sebesar Rp. 53.558.655.

 

Melalui pengembangan hidroponik, lapangan pekerjaan di desa akan meningkat, begitupun dengan pendapatan masyarakatnya. Masyarakat juga dapat memproduksi sendiri kebutuhan pangan setiap hari. Terlebih proses penanamannya lebih efesien.

 

“Salah satu keuntungan dari metode hidroponik adalah penggunaan air yang lebih efisien dibandingkan dengan metode pertanian konvensional,” ungkap Atmimin, Senin (10/7/2023).

 

Selain itu, lanjutnya, hidroponik juga dapat meningkatkan produktivitas pertanian. Dalam metode ini, nutrisi yang dibutuhkan tanaman dapat diberikan secara optimal. Sehingga pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik.

 

“Tanaman hidroponik juga tidak tergantung pada musim dan cuaca, sehingga panen dapat dilakukan sepanjang tahun. Hal ini dapat menjadi solusi bagi masyarakat desa yang bergantung pada pertanian sebagai mata pencaharian utama,” jelasnya.

 

Terpisah, pendamping Desa Semboro, Mochamad Farouk mengatakan, pemanfataan ini selaras dengan regulasi Peraturan oPermendesa PDTT Nomor 8 Tahun 2022 Tentang Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2023. Regulasi itu menyatakan bahwa program ketahanan pangan dan hewani dialokasikan sebesar 20% dari anggaran dana desa. Sehingga ketahanan pangan di desa dapat dapat stabil.

 

“Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk implementasi dari kegiatan program ketahanan pangan. Tentu saja sangat layak diapresiasi sebagai ikhtiar peningkatan produksi pangan di desa,” ungkapnya.

 

Penulis: Danu
Editor: Ani

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *