PMI Aceh Bentuk Relawan Pendonor di Desa-desa

Ilustrasi foto donor darah, Sumber foto: pixabay. Com
Ilustrasi foto donor darah, Sumber foto: pixabay. Com

Aceh SelatanPalang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Aceh Selatan membentuk relawan pendonor darah di gampong-gampong (desa). Ha ini bertujuan untuk mengatasi kebutuhan darah yang terus meningkat di Aceh Selatan.

 

“Kebutuhan darah di Aceh Selatan rata-rata 200 kantong per bulan. Itu belum lagi di waktu-waktu tertentu dan temporer. Minat pendonor masih minim, kita upayakan membentuk relawan pendonor di gampong-gampong dengan berbasis aplikasi,” kata Cut Syazalisma ketua PMI Aceh Selatan, Senin (10/7/2023).

 

Cut Syazalisma mengatakan, untuk pendonor darah di Aceh Selatan sendiri  masih minim dibandingkan kebutuhan yang diperlukan. Dalam sebulan, digelar donor darah dua sampai tiga kali dan itupun hasilnya belom maksimal, hanya mendapatkan 10 hingga 20 kantong.

 

“Data yang kami peroleh, kurun waktu Januari sampai Juni 2023, kebutuhan darah di Aceh Selatan mencapai 1.319 kantong. Ini menjadi tantangan dan tanggung jawab semua pihak dalam menyelamatkan umat,” ungkapnya.

 

Dalam hal ini, PMI Aceh Selatan terus bekerja secra maksimal untuk mengupayakan pelayanan donor darah hingga terbentuk relawan di gampong-gampong.

 

“Langkah pertama, kita uji petik Kecamatan Tapaktuan sebagai pilot project, menyusul kecamatan Samadua hingga menyebar ke 260 gampong di seluruh Aceh Selatan. Hari ini, kita tandatangani kontrak kerja sama peluncuran aplikasi donor darah dengan Politeknik Aceh Selatan,” ujarnya.

 

Dewan Pembina PMI Aceh Selatan Teuku Mudasir, sangat mengapresiasi langkah dan program yang dilakukan pengurus PMI setempat yang sinergis dengan menggandeng aparatur gampong untuk sisi kemanusiaan di sektor donor darah.

 

“Program ini sangat baik dan semua pihak merasa punya tanggung jawab serta terhindari dari rasa takut mendonorkan darah. Program ini bisa menggunakan dana desa untuk kelancaran sosialisasi, pembentukan relawan  dan semacam memberi makanan bergizi bagi si pendonor,” ujarnya.

 

Sementara itu, Direktur Politeknik Aceh Selatan Nuzuli Fitriadi mengatakan aplikasi donor darah memudahkan masyarakat mendapatkan informasi terkait kebutuhan daerah.

 

“Aplikasi ini memudahkan masyarakat terkait kebutuhan darah, mendata identitas pendonor, alamat, golongan darah serta jumlah donor yang disumbangkan. Selama ini, kita tidak mendata secara rinci jumlah pendonor di Aceh Selatan,” katanya.

 

Penulis: Hafidus Syamsi

Editor: Rizal

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *