LUMAJANG – Jumlah pengungsi dampak banjir lahar hujan Gunung Semeru kini mencapai 293 jiwa. Novita Supristiwati, Kepala Desa Jarit mengatakan, jumlah pengungsi tersebut sudah melebihi kapasitas maksimal yang bisa ditampung di Balai Desa.
“Jumlah pengungsi di Balai Desa Jarit saat ini berjumlah 293 jiwa dari 89 kepala keluarga,” kata Novita di Balai Desa Jarit, Sabtu (8/7/2023).
Jumlah pengungsi di Balai Desa Jarit membeludak hingga di luar pendopo utama. Ada yang menempati ruangan desa, mushala, dan teras-teras di sebelah pendopo utama. Oleh karenanya, Novita mengimbau warga yang hendak mengungsi agar memilih tempat pengungsian lain seperti Balai Desa Pasirian dan Sumberrejo.
“Untuk kapasitas desa sebenarnya sudah tidak muat, jadi saran lebih baik yang ingin merapat untuk memilih tempat pengungsian yang lain,” terangnya.
Meski jumlahnya sudah melebihi batas, Novita menuturkan, pihaknya tidak berniat mendatangkan bantuan tenda pengungsian ke Balai Desa. Menurutnya, hal tersebut semakin membuat pengungsi tidak nyaman. Mengingat, cuaca malam di Candipuro cukup dingin
“Kalau tenda sebenarnya sudah ada, tapi tidak kami gunakan karena kasihan pengungsi semakin kedinginan,” ungkapnya.
Sebagai informasi, selain Balai Desa Jarit, titik pengungsian lain yang mengalami kelebihan kapasitas pengungsi ada di Balai Desa Tumpeng dengan 370 jiwa.
Penulis: Ilham W
Editor: Danu