PONTIANAK – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, menyatakan bahwa di wilayahnya masih terdapat sejumlah desa yang belum terhubung dengan internet. Dikarenakan beberapa hambatan, dan ke depannya akan diusahakan agar semua desa dapat dijangkau oleh internet.
“Hal ini tentu akan menghambat percepatan informasi, sehingga kita akan mendorong pemerintah desa dan kabupaten untuk mengajukan pengadaan internet di daerah blank spot dan akan kita ajukan ke Kemenkominfo RI,” kata Sutarmidji , Jumat (30/06/2023).
Berkaitan dengan hal tersebut, Sutarmidji menyatakan bahwa Pemprov Kalbar masih memerlukan percepatan peningkatan jaringan internet di wilayahnya guna mendukung kemajuan dan pemanfaatan teknologi digital. Keterbatasan jaringan internet ini menjadi tantangan bagi semua sektor, karena hampir semua bidang saat ini bergantung pada akses internet.
Ia mengungkapkan, pada tahun ini tercatat masih ada sebanyak 140 desa di Kalbar yang belum terjangkau internet, mengalami penurunan dibandingkan tahun 2022 sebanyak 190 desa. Selanjutnya, terdapat 977 desa dengan sinyal yang kuat, dan 914 desa dengan sinyal yang lemah.
Oleh karena itu, dalam penyediaan akses internet tersebut perlu dilakukan pengajuan dengan memenuhi beberapa persyaratan. Pengajuan dapat dilakukan melalui pemerintah desa (pemdes), pemerintah kabupaten (pemkab), atau pemerintah provinsi (pemprov), dan setelah itu akan disampaikan ke Kemenkominfo RI.
Sebagai infromasi, Pemkab maupun provinsi melakukan pembinaan terhadap komunitas informasi masyarakat (KIM) untuk desa sinyal terbatas menjadi alternatif yakni terdapat 103 KIM. KIM ini baru ada di 12 Kabupaten. Dua kabupaten belum ada KIM yakni di Landak dan Melawi.
Penulis: Devi arp
Editor: Mukhlis