GIANYAR – Pemerintah Desa Batuan, Kabupaten Gianyar mendaftarkan lukisan tradisional khas desa ke dalam Hak Kekayaan Intelektual (Haki) Komunal. Pendaftaran tersebut dilakukan dengan tujuan untuk memberikan perlindungan hukum pada suatu karya sekaligus mendorong potensi ekonomi masyarakat.
“Permohonan pendaftaran dapat diajukan kepada Kemenkumham oleh lembaga yang mewakili masyarakat di kawasan geografis tertentu yang mengusahakan suatu barang atau produk berupa sumber daya alam, barang kerajinan tangan, atau hasil industri”, kata Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan Hak Asasi Manusia Kanwil Kemenkumham Bali, Alexander Palti, Minggu (25/6/2023).
Menurutnya Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) adalah kekayaan intelektual yang dimiliki oleh masyarakat umum bersifat komunal yang terdiri dari ekspresi budaya tradisional, pengetahuan tradisional, sumber daya genetik dan potensi indikasi geografis. KIK yang telah didaftarkan dapat memberikan perlindungan hukum bagi potensi ekologi, kepariwisataan, sosial budaya dan identitas daerah dan bangsa.
Pebekel Desa Batuan, Ari Anggara menjelaskan bahwa wilayahnya memiliki banyak potensi kekayaan intelektual diantaranya seni lukis, topeng, tenun, dan tari. Lukisan Batuan awalnya mulanya ditujukan untuk kepentingan persembahan atau ngayah (berkarya tulus ikhlas) yang berkaitan dengan ritual adat agama hindu.
“Sebagai bentuk pelestarian, saat ini kami melakukan pelatihan kepada anak-anak di desa,” ungkap Anggara.
Ia berharap dengan didaftarkannya seni lukis gaya batuan semakin menyadarkan masyarakat untuk melestarikan dan menjaga warisan budaya tersebut. Di sisi lain, lukisan gaya batuan juga sudah mendapatkan status Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk bidang kemahiran dan kerajinan tradisional.
Keunikan lukisan Desa Batuan sendiri terletak pada teknik melukis sesuai tradisi Bali dan proses pengerjaan yang relatif lama. Secara umum, lukisan khas Desa Batuan mengangkat tema cerita rakyat, kisah pewayangan, hingga seremoni adat dengan ciri khas lukisan yang padat dan tidak ada ruang yang kosong.
Penulis: Erdhi
Editor: Rizal
