Site icon Kolom Desa

Belasan Desa di Kabupaten Tabanan Masuk Zona Merah Rabies

Ilustrasi Anjing Rabies Sumber: Freepik

Ilustrasi Anjing Rabies Sumber: Freepik

TABANAN –  Belasan Desa di Kabupaten Tabanan, Bali masuk zona merah rabies. Laporan tersebut diidentifikasi dari hasil pemeriksaan laboratorium yang diambil dari salah satu desa.

 

“Besoknya sudah dilakukan vaksinasi darurat,” jelas Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Tabanan Gde Eka Parta Ariana, Sabtu (24/6/2023).

 

Ia juga menyebutkan vaksinasi darurat dilakukan sebagai salah satu prosedur dan standar tindakan terhadap desa yang terdapat kasus positif rabies pada hewan.

 

“Basis (vaksinasi darurat) desa. Satu banjar (ditemukan hewan) positif (rabies) berarti satu desa harus vaksinasi darurat,” imbuhnya.

 

Selain vaksinasi darurat, Dinas Pertanian Tabanan juga menggelar KIE (komunikasi, informasi, dan edukasi) kepada masyarakat sebagai upaya pencegahan dan pengendalian rabies agar tidak meluas. Selain Desa Baru, ada sebelas desa lainnya yang tercatat masuk zona merah rabies sejak awal Januari 2023. Seluruh hewan penular rabies (HPR) yang dinyatakan positif itu ditemukan pada anjing.

 

Adapun kesebelas desa yang masuk zona merah rabies di Tabanan, antara lain Desa Pajahan di Kecamatan Pupuan dan Desa Antap Kecamatan Selemadeg pada 7 Januari 2023. Kemudian Desa Sudimara, Kecamatan Tabanan, pada 16 Januari 2023. Berikutnya kembali Desa Belimbing, Kecamatan Pupuan, pada 7 Februari 2023, Desa Kebon Padangan pada 27 Maret 2023, Desa Batungsel pada 3 April 2023.

 

Temuan positif rabies pada anjing juga tercatat di Desa/Kecamatan Marga pada 12 Mei 2023, Desa Bantas di Kecamatan Selemadeg Timur pada 25 Mei 2023. Berikutnya pada tanggal yang sama, yakni 29 Mei 2023 di Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan dan Desa Dauh Peken, Kecamatan Tabanan.

 

Terakhir, temuan positif rabies pada hewan berikutnya tercatat di Desa Mundeh Kauh, Kecamatan Selemadeg Barat pada 30 Mei 2023. Eka Parta mengungkapkan vaksinasi pada HPR yang sempat terhenti akibat ketersediaan vaksin yang kosong dari Pemprov Bali sudah berlanjut lagi.

 

“Sudah diberikan 1.500 vaksin. Saat ini vaksinasi sudah berlanjut,” pungkas Eka Parta.

 

Penulis: Alfan

Editor: Mukhlis

Exit mobile version