BULELENG – Kelompok Pondok Literasi Sabih (PLS) merekontruksi tujuh permainan tradisional Desa Pedawa, Kabupaten Buleleng. Rekontruksi dilakukan agar anak-anak di Desa Pedawa lebih mengenal permainan tradisional yang hampir punah akibat perkembangan teknologi.
“Ada tujuh permainan tradisional yang direkonstruksi. Diantaranya Megebug Tingkih, Micet, Metembing Tingkih, Mesimbar, Metembing Karet, Metembing Pipisbolong, dan permainan lompat berbasis kombinasi dengan lagu tradisional,” kata Ketua PLS Pedawa, I Wayan Sadnyana pada Minggu (18/6/2023).
Sadnyana menyebut, rekontruksi dilakukan untuk menggali data dan teknis tujuh permainan tradisional kepada para sesepuh yang ada di Desa Pedawa. Hal dilakukan sebab permainan yang dulunya sering dimainkan oleh kakek-nenek di desa tersebut, kini nyaris tidak pernah dimainkan oleh para generasi muda.
“Kalau permainan tradisional kan bisa dilakukan dalam tim, jadi anak-anak lebih aktif bergerak dan lebih banyak berinteraksi. Sehingga melalui revitalisasi ini kami ingin memasyarakatkan lagi permainan tradisional asal Desa Pedawa di kalangan anak-anak,” jelasnya.
Sebagai tahap awal, permainan tradisional yang direkonstruksi ini baru dikenalkan pada anak-anak yang bergiat di PLS. Kedepan pihaknya juga akan berkolaborasi memperkenalkan permainan itu kepada siswa TK dan SD yang ada di Desa Pedawa.
Sadnyana menuturkan, PLS tidak hanya fokus pada pelestarian tradisi dan budaya khas Pedawa. PLS juga melaksanakan pelatihan bahasa Inggris, Jepang dan bahasa Bali untuk anak-anak di desa pedawa dan desa tetangga.
Penulis: Erdhi
Editor: Rizal