JEMBER – Sunarsi khoris anggota DPRD Komisi A Kabupaten Jember mengungkapkan, terdapat dua problem yang dihadapi masyarakat desa di Kabupaten Jember. Persoalan pertama adalah jalan desa dan persoalan kedua adalah masalah pengelolaan sampah lingkungan.
Ia berharap Pemerintah Kabupaten Jember segera mungkin mengambil tindakan untuk mengatasi dua persoalan ini.
“Saat ini, jalanan desa di Jember menghadapi berbagai masalah yang mempengaruhi mobilitas penduduk dan infrastruktur. Data terbaru menunjukkan bahwa sekitar 40 persen jalan desa mengalami kerusakan berat, termasuk lubang-lubang besar dan permukaan yang tidak rata,” katanya, dalam sidang paripurna Laporan Pertanggung jawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (LPP APBD) 2022, Rabu (14/6/2023).
Akibatnya, saat jalan rusak akan mengganggu aksesibilitas masyarakat desa dan menghambat transportasi barang. Selain itu, kurangnya penandaan jalan dan kurangnya penerangan pada malam hari menjadi risiko dalam keamanan lalu lintas.
Khoris menambahkan, Persoalan kedua adalah lingkungan desa di Jember. 60 persen desa mengalami masalah pengelolaan sampah yang tidak memadai. Selain itu, hanya sekitar 20 persen desa yang memiliki ruang terbuka hijau yang terawat baik.
“Sampah berserakan di jalan dan area sekitarnya, menyebabkan penumpukan dan mencemari lingkungan. Hal ini berdampak negatif terhadap kesehatan masyarakat setempat dan menciptakan kondisi yang tidak nyaman,” ujarnya.
Dalam menghadapi kondisi ini, Ketua Fraksi PKB itu berharap ada kerjasama yang terkoordinasi. Baik pemerintah daerah, masyarakat, dan pemangku kepentingan.
Diharapkan melalui kolaborasi, kondisi jalanan dan lingkungan desa di Jember dapat mengalami perbaikan secara signifikan. Itu semua untuk kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan.
Penulis: Ilham W
Editor: Danu
