LEMBATA – Pemerintah Kabupaten Lembata diminta segera menangani krisi air listrik dan air bersih yang terjadi di Desa Lamagute. Pasalnya, setelah direlokasi ke Tanah Putih warga kesulitan mengakses dua kebutuhan tersebut, bahkan warga harus membeli air dari mobil tanki dan menggunakan generator desa untuk kebutuhan penerangan.
“Caritas Keuskupan Larantuka sudah berhasil mendirikan 125 unit rumah hunian tetap di lahan relokasi bagi warga Desa Lamagute. Oleh karena itu, tugas pemerintah membantu mengatasi kekurangan air bersih dan minimnya pasokan listrik ke desa tersebut,” ungkap Anggota DPRD Kabupaten Lembata Alex Arakian, Rabu (14/6/2023).
Menurur Alex, dua kebutuhan tersebut harus menjadi perhatian serius dari Pemkab Lembata. Ia juga berjanji memperjuangkan aspirasi ini di lembaga DPRD agara pembangunannya bisa terakomodir.
“Pemerintah harus bisa lihat kekurangan apa saja yang bisa dibantu,” kata Alex.
Menanggapi hal tersebut, Penjabat Bupati Lembata Matheos Tan berjanji akan segera menangani persoalan air bersih dan listrik di Desa Lamagute. Ia akan berusaha berkordinasi dengan instansi terkait untuk mencari data dan informasi tambahan terkait kondisi tersebut.
“Nanti saya akan minta informasi dari kepala dinas PUPR. Saya juga akan meminta laporan berkaitan dengan apakah sudah usulkan listrik kepada PLN atau belum,” kata Matheos.
Ia menyatakan akan bersurat ke PLN untuk urusan penerangan dan meminta dinas atau lembaga teknis di daerah membantu mengatasi masalah air bersih. Pihaknya juga akan menaruh perhatian lebih dalam penanganan kejadian ini dan berjanji akan segera menyelesaikannya.
“Tentu ini akan menjadi perhatian kami karena dengan kami membagi kasih yang sudah diberikan kepada gereja kepada semua yang kami dengar di sini. Kami juga bisa menjadi berkat,” tutup Matheos.
Penulis: Erdhi
Editor: Rizal