SUMBAWA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumbawa, mengungkapkan bahwa sebanyak 21 desa di Kabupaten Sumbawa terancam krisis air bersih. Hal ini terjadi lantaran pada bulan ini Kabupaten Sumbawa mulai memasuki musim kemarau.
“Kami catat ada 21 desa di 9 kecamatan akan terdampak kekeringan,” ungkap Kepala BPBD Sumbawa Muhammad Nurhidayat, Selasa (13/6/2023).
Pihak BPBD Sumbawa menyebut desa-desa yang akan terdampak kekeringan diantaranya Desa Pulau Bungin, Labuhan Alas, Pulau Kaung, Labuhan Bajo, Pukat, Baru Tahan, Pungkit dan Desa Kukin. Selanjutnya Desa Sebewe, Penyaring, Mapin Kebak, Mapin Beru, Lape, Hijrah, Dete, Labuhan Kuris, Brang Kolong, Labuhan Sumbawa, Labuhan Badas, Labuhan Ijuk dan Desa Poto.
“Kekeringan yang dimaksud adalah kekurangan air bersih yang ada di pemukiman warga, sedangkan data kekeringan lahan pertanian yang sebabkan gagal panen jumlahnya akan berbeda, itu akan disampaikan Dinas Pertanian,” sebut Nurhidayat.
Ia menjelaskan pihaknya sudah mengajukan anggaran kepada bupati Sumbawa untuk distribusi air bersih pada permukiman yang rawan bencana kekeringan. Ia juga mengimbau warga untuk melakukan mitigasi bencana kekeringan saat memasuki bulan kemarau ini.
“Kami akan turun distribusi bantuan air bersih pada wilayah desa yang mengalami kekeringan,” jelasnya.
Ia mengatakan bahwa kondisi kemarau ini juga diperparah dengan adanya potensi fenomena El Nino. Ia mengajak masyarakat untuk mulai berhemat penggunaan air bersih.
“Warga yang berada di wilayah pesisir sekarang ini sudah mulai membeli air bersih dengan harga yang cukup mahal,” tutupnya.
Penulis: Erdhi
Editor: Rizal