Turunkan Stunting, Dinsos Palu Salurkan Paket Pangan Bergizi

Ilustrasi stunting atau gizi buruk. Sumber foto: Shutterstock

PALUDinas Sosial Sulawesi Tengah menyalurkan paket pangan bergizi untuk stunting. Hal ini dilakukan di empat wilayah kelurahan Kota Palu dan sepuluh desa di Kabupaten Donggala.

 

“Ini juga menindaklanjuti Surat Gubernur Sulawesi Tengah yang mengamanatkan tentang Intervensi Pelaksanaan Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2023,” kata Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsos Sulteng Abdul Gafur Mallo, Selasa (13/6/2023).

 

Hal itu berdasarkan Peraturan Presiden RI Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting terkait kebijakan penanganan Stunting dilakukan dengan dua metode intervensi, yaitu Intervensi Spesifik dan Intervensi Sensitif.

 

Abdul Gafar Mallo menambahkan, program ini bertujuan untuk menurunkan prevelensi Stunting dan meningkatkan kualitas penyiapan kehidupan berkeluarga.

 

Tujuan lainnya adalah menjamin pemenuhan asupan gizi, memperbaiki pola asuh, meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan, serta meningkatkan akses air minum dan sanitasi.

 

Pemberian bantuan sosial paket Pangan Bergizi bagi Stunting di wilayah Kota Palu dan Kabupaten Donggala sebagai wujud komitmen dan bukti kongkrit Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah untuk mengimplementasikan Peraturan Presiden RI Nomor 72 Tahun 2021.

 

Total sasaran Penerima Manfaat (PM) sebanyak 220 orang, dengan rincian 120 penerima manfaat di Kota Palu dan 100 penerima manfaat di Kabupaten Donggala.

 

Nantinya Penyaluran paket Pangan Bergizi tersebut bagi Stunting dilakukan sebanyak 2 tahap.

 

Tahap pertama, di bulan Juni 2023 yang telah dimulai Jumat, 09 Juni 2023 di Kelurahan Mamboro Kota Palu dan Senin, 12 Juni 2023 di Kelurahan Gunung Bale Kabupaten Donggala.

 

Sementara tahap kedua direncanakan pada bulan Agustus 2023 mendatang.

 

“Adapun jenis bantuan paket pangan bergizi yang diberikan kepada setiap penerima manfaat terdiri dari: Beras 10 kg; Susu Kental Manis 1 kaleng; Kacang Hijau 2 kg; Telur 60 butir,” sebut Abdul Gafar Mallo.

 

Bantuan sosial tersebut diharapkan senantiasa bermanfaat serta dapat mencegah dan menekan laju pertumbuhan dan pertambahan populasi Stunting di Sulawesi Tengah.

 

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Perwakilan BKKBN Provinsi Sulteng, Ketua Tim Kerja Pengendalian Penduduk beserta anggota, Kepala Bidang Linjamsos Dinsos Donggala, aparat lurah/desa dan camat setempat.

 

Penulis: Ulfa

Editor: Danu

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *