PYCH Ajak Kaum Muda Kampung untuk Sadar Wisata

Gedung Papua Youth Creative Hub (PYCH). Sumber foto: Website kemenparekraf.go.id
Gedung Papua Youth Creative Hub (PYCH). Sumber foto: Website kemenparekraf.go.id

PAPUA BARAT,- Project manager Papua Youth Creative Hub (PYCH), Willy Dares Sombuk mengajak kaum muda khususnya di daerah perkampungan untuk mulai sadar wisata. Hal itu tentu didukung dengan potensi sumber daya alam yang ada dan mampu memanfaatkannya menjadi basis usaha.

 

“Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI) dan Bangga Berwisata Indonesia (BWI) di Provinsi Papua Barat, menjadi stimulus yang baik,” ujarnya, Senin (12/6/2023).

 

Ia mengatakan, keanggotaan PYCH di Papua Barat saat ini mencapai 600 orang, pihaknya terus mengupayakan pengembangan kapasitas pemuda di kampung untuk sadar wisata. Sebab menurutnya, justru di pedalaman kampung banyak menyimpan segudang potensi yang bisa dikembangkan sebagai paket wisata dan produk UMKM.

 

“Pemerintah daerah selama ini membantu kami dalam infrastruktur dan pengembangan kapasitas pemuda di kampung,” ucapnya.

 

Willy menjelaskan, di pedalaman kampung Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf), anggota PYCH menggandeng para petani Orang Asli Papua (OAP) untuk mengembangkan agrowisata. Stroberi dan kopi arabika di ketinggian 2000 mdpl merupakan komoditas yang diungguli dalam paket agrowisata di Pegaf.

 

Sementara di Kabupaten Fakfak, kata Willy, pala menjadi komoditas yang berhasil menembus pasar global. Untuk itu, pihaknya mengajak para pemuda di Papua untuk menangkap peluang ladang usaha dari wisata pertanian atau agrowisata tersebut.

 

“Kita (PYCH) masih terus menjaring anak muda untuk terlibat dalam pertanian untuk memenuhi kebutuhan pasar,” tegasnya.

 

Menurut Willy, sadar wisata perlu diimbangi dengan pembangunan infrastruktur yang memadai. Ia menyebut, langkah konkret yang ditempuh PYCH yakni membantu masyarakat lokal di perkampungan untuk membangun tempat penginapan layak huni bagi para pelancong. Sehingga, warga lokal bisa meraup untung tiap kali ada wisatawan yang berkunjung dan menginap di rumah penginapan tersebut.

 

“Ada anak-anak muda kita (PYCH) di kampung yang coba bangun infrastruktur sederhana, fasilitas untuk bermukim,” katanya.

 

Selain agrowisata, Willy menyebut Papua Barat juga bergelimang potensi perikanan dan kelautan. Beberapa tahun terakhir, PYCH memfasilitasi produksi dan ekspor pengalengan ikan kakap merah dan buah pala dari Kabupaten Fakfak.

 

“Tahun lalu kita ekspor kakap merah dan pala di Fakfak itu mencapai 20 ton ke Vietnam,” ucapnya.

 

Oleh sebab itu, melalui semangat Gernas BBI dan BWI di Papua Barat itu dirinya mengajak kaum muda untuk berbalik dari orientasi hanya ingin menjadi pegawai negeri sipil.

 

Penulis: Habib
Editor: Rizal Kurniawan

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *