JEMBER – Sejumlah petani Desa Seputih, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember berupaya mengendalikan hama wereng pada tanaman padi mereka. Dalam kegiatan itu para petani di dampingi sejumlah penyuluh dari Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Jember.
“Penyuluh bersama petani telah menggelar pengendalian massal organisme pengganggu tumbuhan (OPT) pada tanaman padi di beberapa lokasi di antaranya di Desa Seputih, Kecamatan Mayang,” kata Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Jember Imam Sudarmaji, Minggu (11/6/2023).
Menurutnya, kegiatan tersebut dilakukan pada padi varietas inpari 32 yang berumur 32 hari setelah tanam di Kelompok Tani Sumber Karya di Desa Seputih. Hal itu dilakukan guna mengurangi intensitas serangan hama.
“OPT yang menyerang adalah penggerek batang dengan luas serangan kurang lebih 0,5 hektare, kemudian luas pengendalian 3 hektare, dan terdapat intensitas serangan hama sebanyak 18 persen,” ucapnya.
Imam mengatakan hamparan sawah Kelompok Tani Sumber Karya itu kurang lebih seluas 30 hektare. Sehingga dalam penangananya dilakukan penyemprotan atau pengendalian dengan menggunakan insektisida.
“Para petani sangat antusias dalam melakukan pengendalian hama dan terpantau banyak petani yang ikut bergabung dalam kegiatan penyemprotan hama tersebut,” cetusnya.
ia menambahkan, sedangkan di wilayah Koordinator Silo yaitu meliputi Kecamatan Ledokombo, Mayang, dan Silo. Di kecamatan tersebut memang sering terjadi serangan hama wereng berupa penggerek batang pada tanaman padi.
“Wereng itu termasuk hama dengan memiliki ciri perkembangbiakan cepat dan mampu menggunakan sumber makanan dengan baik sebelum serangan lain terjadi,” ujarnya
Selain itu, kata Imam, serangan lanjutan mampu menentukan habitat baru dengan cepat sebelum habitat lama tidak berguna lagi. Sehingga diperlukan pengendalian secara masif untuk mencegah gagal panen yang dapat merugikan petani.
“Kami berharap semua tanaman padi yang terserang dapat diselamatkan sehingga para petani masih bisa panen. Pengendalian hama tidak hanya dilakukan pada saat menanam padi, tetapi juga tanaman lain seperti jagung,” tandasnya.
Lebih jauh, pihaknya meminta kelompok tani lebih masif dalam memberikan informasi terkait dengan kesehatan tanamannya. Sehingga dapat segera diatasi tanpa harus mengalami gagal panen akibat serangan hama.
Penulis: Ilham W
Editor: Danu