PALU – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Tengah kembali melakukan asesmen terhadap 14 desa terdampak banjir di Kabupaten Parigi Moutong. Hal ini dilakukan guna memperoleh data dan fakta penting lain yang lebih akurat.
“Kami sudah melakukan asesmen pada enam desa dan ada delapan desa lagi yang kembali kami data, apa yang menjadi kebutuhan mendesak pascabanjir,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sulteng Andi Sembiring di Palu, Kamis (8/6/2023).
Menurut Andi, pendataan dilakukan untuk mengetahui kebutuhan mendesak korban banjir, dan titik luapan air serta kerugian lahan pertanian akibat bencana tersebut.
“Tidak bisa ditunda lagi, kami kerja titik-titik luapan dan lahan pertanian akibat banjir,” katanya.
Usai melakukan asesmen, BPBD Sulteng langsung berkoordinasi dengan pihak terkait untuk membagi tugas dalam kegiatan penanggulangan pascabanjir.
Pihaknya telah menyiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi adanya banjir susulan, termasuk penyediaan alat berat untuk melakukan normalisasi sungai.
“Kami pemerintah berupaya sebaik mungkin untuk menangani 14 desa selama masa tanggap darurat, supaya perekonomian masyarakat bisa pulih kembali,” katanya.
Ia menambahkan, BPBD telah menyalurkan bantuan logistik kepada korban bencana, terutama kebutuhan berupa bahan pangan dan pakaian.
“Logistik ada di pengungsian dan enam desa sudah aman, kalau delapan desa lagi mereka minta diutamakan sungai dan infrastruktur, ini sedang kami upayakan lewat kegiatan normalisasi sungai,” kata Andi.
Penulis: Ulfa
Editor: Danu