Pemkab Ajak Kades Atasi Kasus Stunting dan ODF

Pemkab Ajak Kades Atasi Kasus Stunting dan ODF. Sumber foto: bangkabaratkab.go.id
Pemkab Ajak Kades Atasi Kasus Stunting dan ODF. Sumber foto: bangkabaratkab.go.id

Bangka Barat – Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengajak seluruh Kepala Desa mengatasi permasalahan stunting dan open defecation free (ODF). Hal tersebut disebabkan masih banyaknya permasalahan stunting dan ODF atau kebiasaan buang air sembarangan di daerahnya.

 

“Kita masih menghadapi berbagai permasalahan penting yang harus segera diselesaikan, seperti stunting, penyediaan toilet sehat, ketersediaan darah di PMI dan lainnya. Melalui temu kades ini kami berharap ada kerja sama yang baik untuk mengatasi permasalahan yang ada,” kata Wakil Bupati Bangka Barat Bong Ming Ming di Mentok, Rabu (07/06/2023).

 

Pada kesempatan itu, wagub bertemu langsung dengan 60 kepala desa untuk bertukar pikiran terkait dengan masukan dan saran permasalahan yang ada di masing-masing desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

 

“Melalui kegiatan ini kami mengharapkan adanya masukan dan saran yang konstruktif untuk meningkatkan kinerja pemerintah dalam memajukan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

 

Ia juga menjelaskan, pada tahun 2023, Pemkab Bangka Barat memiliki perhatian penting dalam penanganan masalah stunting dan mengatasi kebiasaan buang air besar secara sembarangan. Dia juga menambahkan, untuk mengatasi permasalahan tersebut pemkab dan desa harus bekerja sama agar program yang dijalankan bisa betul betul tepat sasaran.

 

“Kita harus melaksanakan program dan kegiatan ini secara bersama-sama yang dimulai dari tingkat desa, tetap semangat dan mohon dukungan dan kerja sama,” katanya.

 

Tidak hanya itu, Bong Ming Ming juga mengajak semua pemerintah desa agar melakukan pendataan golongan darah warganya, mengingat permasalah stok darah dan kebersedian pendonor yang relatif sedikit.

 

“Selama ini permasalahan terkait stok darah dan kesiapan pendonor masih sedikit, dengan adanya pola kerja sama seperti ini kita berharap ke depan tidak ada lagi pasien yang kesulitan mendapatkan pendonor darah,” katanya.

 

Bong Ming Ming berharap, dengan adanya pola komunikasi dan koordinasi yang terus dilakukan antara pemkab dan pemerintah desa, diharapkan pembangunan dapat berjalan dengan baik dan pelayanan kepada masyarakat semakin meningkat sehingga dapat mendukung kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bangka Barat.

 

Penulis: Hafidus Syamsi

Editor: Rizal

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *