DENPASAR – Sebanyak 24 desa di Kota Denpasar menjadi sasaran penerapan metode Wolbachia untuk mencegah dan menekan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Metode Wolbachia diharapkan dapat memberi dampak yang signifikan dalam mengatasi penyebaran DBD.
“Metode ini sebagai pelengkap dalam penanganan DBD di Kota Denpasar. Setelah penyebaran nyamuk dengan teknologi Wolbachia ini, tentu kami lakukan evaluasi melihat tingkat keberhasilannya,” kata Wakil Walikota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa, Selasa (6/6/2023).
Kadek Agus mengatakan juga akan melibatkan juru pemantau jentik (Jumantik) tetap dilakukan untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat. Ia menambahkan bahwa Wolbachia sanagt efektif untuk melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk aedes aegypti penyebab dari DBD.
Kampanye Wolbachia di Denpasar merupakan program kolaborasi Pemkot Denpasar dengan World Mosquito Program (WMP) dan Save the Childern Indonesia untuk mencegah DBD. Dominasi penyebaran telur nyamuk yang membawa Wolbachia ini akan melihat kepadatan penduduk, sanitasi masyarakat, dan melihat indikator penyebaran nyamuk DBD.
“Dalam peluncuran ini, saya harapkan seluruh kecamatan, desa dan kelurahan dapat mendukung upaya perluasan metode Wolbachia di setiap kegiatan. Dengan pemahaman ini kita bersama-sama melakukan pencegahan DBD,” ucap Kadek Agus.
Senior Project Management Save the Childern Indonesia untuk World Mosquito Program (WMP) Bali Man Magilan mengatakan bahwa metode Wolbachia diharapkan mampu lebih efektif dalam melindungi masyarakat dari DBD. Setelah peluncuran ini, kader jumantik akan mulai dilatih serta diedukasi tentang metode Wolbachia.
“Sosialisasi akan dimulai bulan Juni hingga nyamuk siap disebarkan pada kuartal akhir 2023 nanti. Partisipasi masyarakat dan pemerintah sangat diharapkan untuk memastikan keberhasilan metode ini,” tutupnya.
Penulis: Erdhi
Editor: Rizal
