Demokrasi Pilkades di Jember Terancam oleh Petaruh

Ilustrasi Money Politik, Sumber Foto: Freepik
Ilustrasi Money Politik, Sumber Foto: Freepik

JEMBER – Keberadaan para petaruh yang makin banyak menjadi ancaman bagi terselenggarannya proses demokrasi pilkades di Jember. Sebab para petaruh akan menghalalkan segala cara untuk memenangkan kadidat jagoannya. Untuk itu, Ketua Komisi A DPRD Jember Tabroni mewanti- wanti agar Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Jember ikut andil dalam penyelenggaraan Pilkades yang demokratis.

 

“Kami mengingatkan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Jember, bahwa setiap pemilihan kepala desa pasti banyak orang yang bermain. Kita sering melihat bandar masuk dalam pemilihan kepala desa,” Kata Tabroni, Senin (5/6/2023).

 

Ia menambahkan, salah satu cara yang di gunakan para petaruh untuk mendapat kemenangan yaitu dengan membeli surat undangan pemilih. Padahal, surat itu harusnya diperuntukan untuk masyarakat.

 

Terpisah, anggota komisi A DPRD Jember, Nurhasan mengatakan, pihaknya kerap kali menemukan praktik jual beli kartu undangan pemilihan. Sehingga warga yang berhak mendapatkan kartu undangan justru tidak mendapatkannya. Dampaknya, para masyarakat itu tidak datang ke TPS.

 

“Ini harus dipahami pemangku kebijakan,” tuturnya.

 

Imbasnya, lanjut Nurhasan, partisipasi pemilih dalam pilkades mengalami penurunan akibat sabotase yang dilakukan para petaruh. Selain itu, kwantitas jumlah pemilih antar desa mengalami perbedaan yang relatif jauh.

 

Menurutnya, untuk mengantisipasi kemungkinan yang lebih buruk, semua pemangku kebijakan berkwajiban untuk memberikan edukasi mengenai pilkades. Selain itu, juga memberikan kontrol atas terselenggaranya pilkades yang demokratis.

 

Penulis: Ilham

Editor: Ani

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *