SINGKAWANG – Tradisi Tatung adalah satu tradisi menusuk badan yang ada di Kota Singkawang, Kalimantan Barat. Tradisi ini digelar saat merayakan Festival Cap Go Meh hari ke-15 setelah tahun baru Imlek.
Tatung adalah tradisi unik yang kental dengan nuansa spiritual dan kegaiban budaya. Konon, tradisi ini dimulai pada abad ke-17 ketika para imigran Tionghoa pertama kali datang ke Singkawang. Mereka membawa kepercayaan dan tradisi dari negaranya.
Tradisi ini merupakan hasil perpaduan antara kepercayaan Tionghoa dan budaya lokal. Sebagian besar nilai-nilai tradisi ini dipengaruhi oleh ajaran agama Taoisme, yang diyakini sebagai landasan spiritual yang memungkinkan komunikasi dengan dunia roh.
Adapun perayaan Cap Go Meh bermula dari banyaknya etnis Tionghoa dari Cina Selatan yang bermigrasi ke Kalimantan Barat, yakni pada 1772. Suatu ketika, terjadi wabah penyakit di perkampungan Tionghoa yang ada di wilayah tersebut. Lalu, ada seseorang yang berobat ke tabib tradisional. Tabib tradisional itu menyarankan untuk mengadakan ritual tolak bala atau disebut juga Ta Ciau.
Ritual tersebut diadakan pada hari ke-15 bulan pertama penanggalan Imlek. Usai menggelar ritual, wabah yang menyerang masyarakat sirna. Dari peristiwa itulah kemudian masyarakat melanggengkan tradisi Tatung pada hari ke 15 perayaan imlek.
Sebagai Media Komunikasi Masyarakat dan Leluhur
Melalui ritual Tatung, masyarakat berusaha untuk berkomunikasi dengan leluhur dan dewa-dewa, meminta pertolongan dan berkat dalam kehidupan. Selain itu, melalui tradisi Tatung, masyarakat masyarakat dapat menjunjung tinggi persatuan dan kebersamaan. Tradisi Tatung mampu mempersatukan masyarakat Singkawang, dari berbagai lapisan sosial dan usia, dalam persiapan dan pelaksanaan ritual.
Salah satu keunikan yang menonjol dalam tradisi Tatung Singkawang adalah peran yang dimainkan oleh Tatung, yaitu orang yang menjadi medium spiritual. Mereka adalah individu yang dipercaya memiliki kemampuan untuk menyelaraskan diri dengan roh leluhur atau dewa-dewa tertentu.
Dalam prosesi ritual, Tatung mengenakan kostum yang indah dan topeng yang mencolok, yang diyakini mampu memperkuat hubungan spiritualnya dengan dunia roh. Dalam keadaan ini, Tatung diyakini memiliki kekuatan supranatural dan mampu melakukan aksi-aksi luar biasa yang memukau penonton.
“Roh-roh yang dipanggil diyakini sebagai roh-roh baik, yang mampu menangkal roh jahat yang hendak mengganggu keharmonisan hidup masyarakat. Roh baik terdiri dari roh pahlawan dalam legenda Tiongkok, seperti panglima perang, hakim, sastrawan, pangeran, pelacur yang sudah bertobat dan orang suci lainnya,” cerita Husada, Wakil Ketua Vihara Tri Dharma Bumi Raya Singkawang.
Salah satu pertunjukan yang memikat hati penonton adalah kemampuan Tatung untuk menari di atas bara api. Dalam adegan ini, Tatung dengan penuh kepercayaan diri dan keberanian menari di atas bara api yang membara, tanpa ada tanda-tanda luka atau bahkan terbakar pada tubuhnya.
Tak hanya itu, Tatung juga memiliki kemampuan untuk memotong tubuhnya tanpa merasakan sakit. Dalam adegan yang mengagumkan ini, Tatung dengan penuh kepercayaan diri menggunakan berbagai alat tajam, seperti pedang atau pisau, untuk memotong kulit dan dagingnya sendiri. Namun, luar biasanya, tidak ada tanda-tanda cedera atau perdarahan yang terjadi. Keunikan ini mencerminkan kekuatan spiritual yang dipercaya melindungi Tatung dari rasa sakit dan memperlihatkan bagaimana hubungan mereka dengan dunia roh begitu kuat.
Selain aksi-aksi luar biasa tersebut, tradisi Tatung Singkawang juga melibatkan berbagai pertunjukan seni yang mempesona. Tarian naga yang panjang dan elok adalah salah satu atraksi yang paling menarik dan kaya akan nilai-nilai luhur.
Dengan gerakan yang lincah dan koordinasi yang sempurna antara para penari, naga raksasa dipercaya dapat membawa keberuntungan dan melindungi komunitas dari energi negatif. Selain itu, ada juga pertunjukan barongsai yang menghibur, dengan hiasan kepala singa yang besar dan warna-warni, serta gerakan yang energik dan menggembirakan.
Atraksi Budaya yang Mendatangkan Wisatawan
Tradisi Tatung Singkawang tidak hanya menjadi daya tarik lokal, tetapi juga menarik minat wisatawan dari dalam dan luar negeri. Setiap tahun, kota Singkawang menyelenggarakan Festival Tatung yang meriah, di mana ribuan orang datang untuk menyaksikan keajaiban budaya ini. Festival ini juga menjadi kesempatan bagi masyarakat Singkawang untuk memperkenalkan tradisi mereka kepada dunia, dan sebagai upaya untuk menjaga dan mempromosikan warisan budaya yang tak ternilai ini.
Dalam tradisi Tatung Singkawang, kita menemukan harmoni antara kepercayaan spiritual yang mendalam, keajaiban budaya yang mengagumkan, dan persatuan sosial yang kuat. Pesona spiritualitas dan keunikan budaya yang terkandung dalam tradisi Tatung ini menjadikannya warisan yang patut diapresiasi dan dilestarikan. Bagi masyarakat Singkawang, tradisi ini tidak hanya menjadi bagian dari identitas mereka, tetapi juga merupakan sumber kebanggaan dan kekuatan yang memperkokoh ikatan mereka dengan leluhur dan dunia roh.
Editor: Ani