Site icon Kolom Desa

Sawah Kekeringan, Puluhan Petani Datangi DPUTR Lumajang

 Ilustrasi Sawah Kekeringan, Sumber Foto: Freepik

 Ilustrasi Sawah Kekeringan, Sumber Foto: Freepik

LUMAJANG – Puluhan petani dari Kelurahan Rogotrunan, Jogoyudan, Boreng dan Blukon mendatangi Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPTUR) Kabupaten Lumajang. Kehadiran mereka dalam rangka menyampaikan aspirasi dampak jebolnya DAM Gambiran. Dampak jebolnya dam tersebut menyebabkan terganggunya aliran kali temi sehingga sawah para petani kekeringan.

 

“Kekecewaan petani berawal setelah adanya event konser SLANK yang telah menghabiskan anggaran APBD sebesar 1 miliar, sedangkan untuk kelangsungan hidup petani, pemkab enggan untuk menganggarkan untuk pembangunan tersebut,” kata Ketua Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) Bakir, Rabu (31/05/2023).

 

Jebolnya DAM Gambiran terjadi 3 tahun yang lalu, tetapi sampai saat ini tidak ada pelaksanaan pembangunan sama sekali, dan pemkab selalu beralasan sedang dalam proses pengajuan ke Provinsi Jawa timur.

 

“Kami datang ke sini (DPUTR) untuk mengklarifikasi terkait pembanguan DAM Gambiran yang jebol 3 tahun lalu, akibat dari jebolnya DAM Gambiran sawah kami mengalami kekeringan panjang. Kami hanya meminta untuk di upayakan supaya air bisa mengaliri sawah, apabila pemerintah daerah tidak mempunyai anggaran, kami tidak menuntut yang banyak, ya disesuaikan anggarannya dengan kemampuan daerah,” tegas Bakir.

 

Ia mengaku, dampak dari kekeringan itu banyak petani yang mengalihfungsikan lahannya untuk dijual. terdapat juga yang dibangun perumahan dan tanaman non pangan. Akibat hal ini, pihaknya berharap kepada pemerintah daerah, dinas atau pihak terkait untuk memberikan solusi atas permasalahan ini.

 

“Kami kesini awalnya melihat pemerintah daerah mendatangkan SLANK yang menghabiskan anggaran 1 miliar, untuk musik pemerintah sanggup mengeluarkan anggaran sebesar itu, sedangkan untuk petani kami selalu diberi alasan tidak ada anggaran dan upaya upaya saja dan selanjutnya pembangunan Bronjong yang akan dilakukan di DAM Gambiran nanti hanya Rp 200.000.000,” tambahnya.

 

Menanggapi hal itu, Humas DPUTR Lumajang Subowo mengatakan upaya menyikapi permasalahan DAM Gambiran akan dimulai awal bulan Juni 2023, yaitu berupa pembangunan sementara bronjong untuk menahan air supaya masuk pintu air menuju saluran tersier menuju 3 desa dan untuk permasalahan yang ada di kali temi akan koordinasikan dengan Dinas SDA Provinsi Jawa timur.

 

“Kami berupaya untuk pembangunan bronjong di DAM Gambiran awal bulan Juni 2023, yang jelas kami mengupayakan ada aliran air yang mengalir ke sawah petani, sedangkan untuk kali temi Kabid SDA daerah akan berkoordinasi dengan SDA provinsi, karena kewenangannya itu milik SDA Provinsi Jatim,” tandasnya.

 

Penulis: Ilham W

Editor: Mukhlis

Exit mobile version