Site icon Kolom Desa

Angka Desa Tertinggal Semakin Menurun

Ilustrasi Foto Desa. Freepik.com

Ilustrasi Foto Desa. Freepik.com

Padang Pemerintah telah berhasil melahirkan sebanyak 6.238 desa kategori mandiri. Dengan berhasilnya pemerintah dalam melahirkan desa kategori mandiri, maka angka desa kategori tertinggal dan sangat tertinggal semakin menurun.

 

“Sebanyak 6.238 desa mandiri ini seiring dengan berkurangnya desa tertingal dan sangat tertinggal,” kata Direktur Jenderal Pembangunan Desa dan Pedesaan Kementeria Desa, PDTT Sugito di Padang, Rabu (31/05/23).

 

Sugito juga mengatakan, pemerintah melalui Kemendes PDTT  membuat indeks desa membangun yang mengklasifikasikan tingkat perkembangan desa menjadi lima kategori, yaitu desa sangat tertinggal, desa tertinggal, desa berkembang, desa maju dan desa mandiri.

 

Menurutnya masih tercatat ada 9.584 desa tertinggal dari jumlah sebelumnya yang mencapai 33 .000 desa tertinggal dan sangat tertinggal. Sugito menambahkan, pada tahun 2023 sudah tidak ada desa kategori sangat tertinggal namun masih terdapat 345 desa tertinggal.

 

Pada kesempatan itu, ia mengingatkan 106 desa di Sumbar yang baru saja dimekarkan pada tahun 2022 harus menjadi perhatian bersama terutama dalam hal peningkatan dan perkembangan desa.

 

Terkait dana desa, sejak tahun 2015 hingga tahun 2023 pemerintah telah mengucurkan anggaran hingga Rp468 triliun. Dana tersebut digelontorkan pemerintah dengan fokus pada dua hal. Pertama mendorong pertumbuhan ekonomi, dan kedua peningkatan kualitas sumber daya manusia.

 

Khusus pada tahun 2023 pemerintah telah menetapkan tiga prioritas penggunaan dana desa yakni pemulihan ekonomi nasional, program prioritas nasional dan ketiga mitigasi bencana alam maupun bencana nonalam.

 

Pemulihan ekonomi nasional tersebut diwujudkan melalui pengembangan badan usaha milik desa hingga pengembangan sisi pertanian yang berkaitan erat dengan ketahanan pangan.

 

“Bahkan, 20 persennya dialokasikan untuk ketahanan pangan. Sebab, ketahanan pangan ini menjadi isu global akibat perubahan iklim maupun dampak konflik Ukraina dan Rusia,” tutup Sugito.

 

penulis: Hafidus Syamsi

Editor: Rizal

Exit mobile version