Buntut Rabies Tewaskan Warga, Satu Desa di TTS NTT Diisolasi

Ilustrasi Gigitan Anjing Sumber Foto: Pixabay
Ilustrasi Gigitan Anjing Sumber Foto: Pixabay

TIMUR TENGAH SELATAN – Seorang warga Desa Fenun, Kecamatan Amanatun Selatan, Kabupaten Timur Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur terkena gigitan anjing rabies, hingga dinyatakan meninggal dunia. Kasus kematian itu membiat Pemkab Timor Tengah Selatan menutup dan mengisolasi desa yang menjadi awal terjadinya rabies.

 

“Kita sudah blok desa itu sehingga tidak ada lagi hewan (anjing, kera, dan kucing) yang masuk dan keluar,” kata Bupati Egusem Pieter Tahun ketika dihubungi melalui pesan singkat, Senin (29/5/2023).

 

Ia juga mengatakan setelah ditutup desa tersebut akan melakukan vaksiniasi terhadap sejumlah anjing untuk mencegah penyebaran rabies. Selain itu, sembilan orang lainnya yang terkena gigitan anjing rabies masih menunggu laporan dari uji lab Balai Besar Veteriner Denpasar Bali.

 

“Saya. masih menunggu informasi atau laporan dari petugas yang mendata di lapangan,” kata dia.

 

Sementara itu, Kepala Karantina Pertanian Kupang Yulius Umbu masih melakukan proses pendataan dan mengecek langsung kasus tersebut. Ia mengaku heran rabies bisa muncul di Pulau Timor khususnya di Desa Fenun yang jauh dari perkotaan dan merupakan desa pedalaman.

 

“Kami masih mencari tahu dari mana virus itu masuk,” pungkasnya.

 

Adapun menurut data Kementerian Pertanian pada tahun 2019, NTT berstatus daerah tertular rabies berat dengan estimasi kisaran rasio manusia:anjing adalah 8:1. Pada tahun 2018, BPS mencatat estimasi populasi anjing di NTT sekitar 660.913 ekor dan populasi manusia sekitar 5.287.300 orang.

 

Selain NTT, daerah dengan status tertular berat adalah Sumut, Sulsel, Riau, Bali, Sumbar, Kalbar, Sulteng, Sulut, dan Maluku. Daerah tersebut punya estimasi kisaran rasio manusia dan anjing sekitar (8-16):1. Ini berarti, tiap ada 8-16 orang terdapat 1 ekor anjing.

 

Meski punya anjing paling banyak se-Indonesia, nyatanya Jabar berstatus daerah tertular sedang, bersama-sama Provinsi Lampung, Sumsel, NTB, Kalteng, hingga Sultra. Jabar juga tak masuk dalam daftar kasus kematian akibat rabies terbanyak di Indonesia.

 

Adapun 8 provinsi bebas rabies, yaitu DKI Jakarta, Jateng, DIY, Jatim, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, Papua, dan Papua Barat.

 

Penulis : Alfan

Editor : Dayat

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *