Tekan Angka Stunting, Pemkab Gowa Bentuk Dashat di 167 Desa

Wakil Bupati Gowa Abd Rauf Malaganni menyampaikan program Dashat kepada Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman. Sumber Foto: Istimewa
Wakil Bupati Gowa Abd Rauf Malaganni menyampaikan program Dashat kepada Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman. Sumber Foto: Istimewa

GOWA – Pemerintah Kabupaten Gowa berupaya melakukan percepatan penurunan angka stunting hingga 14 persen. Hal ini dilakukan dengan membentuk Dapur Sehat (Dashat) di 167 desa/kelurahan.

 

“Pemerintah Kabupaten Gowa tidak pernah berdiam diri. Bahkan untuk upaya menurunkan stunting di Gowa, Pemkab menggelontorkan program Dashat tersebut. Dan program ini sudah berjalan eksis di desa dan kelurahan,” kata Wakil Bupati Gowa Abd Rauf Malaganni, Rabu (24/5/2023).

 

Ia menambahkan program ini menjadi tempat pelayanan pemberian makanan bergizi kepada para ibu hamil yang kekurangan energi kronik dan balita.

 

“Itulah aksi kerja nyata kami dalam mendukung aksi konvergensi penurunan stunting ini. Kami telah melakukan aksi nyata di lapangan. Di Dashat ini telah berjalan kegiatan rutin pemberian makanan bergizi untuk ibu hamil kekurangan energi kronik dan balita,” terang Rauf.

 

Dengan gebrakan Dashat tersebut, Pemkab Gowa sudah siap mengikuti Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Angka Stunting Provinsi Sulawesi Selatan. Rauf menuturkan bahwa pihaknya bersama dengan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) telah mengadakan pertemuan intens dengan melibatkan banyak SKPD (satuan kerja perangkat daerah).

 

”Untuk prosesi penilaian ini, Kabupaten Gowa sudah cukup siap. Melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) kami sudah mengadakan pertemuan intens dengan melibatkan banyak SKPD (satuan kerja perangkat daerah) dan semua SKPD telah membuat inovasi-inovasi masing-masing sebagai trik percepatan menurunkan stunting di Gowa ini,” papar Rauf.

 

Terpisah, Kepala Dinas PPKB Kabupaten Gowa Sofyan Daud menambahkan, jika pihaknya saat ini mulai melakukan evaluasi. Evaluasi di titik beratkan pada pengukuran berat badan dan tinggi pada anak usia bawah dua tahun (Baduta) dan bayi lima tahun (Balita) sebagai evaluasi dari pelaksanaan Dashat tersebut.

 

“Sekarang ini kami sudah mulai mengadakan pengukuran untuk mengevaluasi pertambahan berat badan dan tinggi badan bagi bayi stunting. Dan Alhamdulillah dari evaluasi itu sudah terjadi peningkatan signifikan, ” kata Sofyan.

 

Angka stunting di Kabupaten Gowa tahun 2023 menurut Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) sudah cukup rendah hanya 5,5 persen atau 2.809 balita. Namun, berdasarkan Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPBGM) angka stunting di Kabupaten Gowa masih berada pada 33 persen.

 

Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman mengatakan pihaknya telah melepas 200 delegasi tenaga kesehatan (nakes) ke daerah guna melakukan sosialisasi percepatan penurunan angka stunting, dengan melakukan intervensi dan edukasi. Karena edukasi sangat penting untuk menghindari kejadian yang telah terjadi sebelumnya.

 

“200 Nakes ke daerah ini untuk melakukan intervensi dan juga edukasi. Intervensi penting karena sudah ada kasus yang terjadi. Sementara edukasi sangat penting untuk menghindari kejadian yang telah terjadi sebelumnya,” kata Andi Sudirman.

 

Menurut Sudirman, pada 2023 ini ada 515 desa yang menjadi target program penanganan stunting. Ia meminta kepada pemkab/pemkot bisa melakukan intervensi program ini ke desa-desa di wilayahnya.

 

“Saya minta kabupaten kota juga semangat walaupun ada kebutuhan dan mengalami kekurangan dalam melakukan intervensi maka pemerintah provinsi siap membantu,” tutup Andi.

 

 

Penulis: Erdhi

Editor: Soleha.tn

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *