Kemenparekraf Kembali Sosialisasi Sadar Wisata 5.0

Desa Bilebante, Kabupaten Lombok Tengah, menyuguhkan keasrian alamnya khas desa Sumber Foto: jadesta.kemenaparekraf.go.id
Desa Bilebante, Kabupaten Lombok Tengah, menyuguhkan keasrian alamnya khas desa Sumber Foto: jadesta.kemenaparekraf.go.id

LOMBOKKementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kembali melanjutkan kegiatan Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 yang diprioritaskan untuk 6 destinasi pariwisata. Kali ini sosialisasi menyasar 8 desa wisata yang ada di wilayah Lombok Tengah dan Lombok Barat, dengan fokus kegiatan pada peningkatan kapasitas warga penggerak pariwisata.

 

“Dengan lebih dari 4.500 Desa Wisata ini, silahkan disentuh dengan program-program yang memberdayakan untuk peningkatan kesejahteraan. Karena desa wisata terbukti menjadi pemenang pandemi yang bisa menciptakan banyak peluang usaha, pembukaan lapangan kerja serta peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan target 2024 sebanyak 4,4 juta lapangan kerja baru,” ucap Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam keterangan tertulis, Sabtu (20/5/2023).

 

Sandiaga menyebut program ini merupakan bagian dari rangkaian besar Kampanye Sadar Wisata 5.0 yang dilaksanakan Kemenparekraf dengan dukungan Bank Dunia. Sejauh ini sudah ada 90 Desa Wisata yang tersentuh program ini di 6 DPP tahun 2023.

 

Sebelumnya, 65 Desa Wisata yang sudah tersentuh program serupa di tahun 2022 lalu, meliputi Danau Toba, Borobudur Yogyakarta Prambanan, Bromo Tengger Semeru, Lombok, Labuan Bajo dan Wakatobi.

 

Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Martini Mohamad Paham menambahkan, orientasi pengembangan pariwisata berkelanjutan saat ini membuka peluang bagi desa-desa wisata untuk mengambil peran strategis. Dengan adanya pergeseran tren wisatawan saat ini yang lebih memilih tempat wisata bernuansa desa yang menawarkan pengalaman unik bisa dimanfaatkan masyarakat untuk bangkit membangun desa wisata.

 

”Ini adalah peluang bagi kita semua untuk bangkit membangun desa wisata, karena pergeseran tren yang ada membuat wisatawan memilih mencari alternatif tempat-tempat wisata baru di desa wisata yang memberi pengalaman unik bagi mereka,” ucap Diah.

 

Sementara itu, Direktur Pengembangan SDM Pariwisata Kemenparekraf, Florida Pardosi, menekankan bahwa tren pariwisata menunjukkan desa wisata semakin populer bahkan disebut sebagai pandemic winner. Hal ini karena desa wisata dianggap sebagai destinasi yang mampu menawarkan pengalaman otentik, aktivitas di alam terbuka, serta kesempatan berinteraksi dengan budaya dan kearifan lokal.

 

Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat, H.M. Fajar Taufik pada kesempatan tersebut mengajak seluruh peserta memanfaatkan dengan baik kegiatan ini. Ia mengimbau segenap pengelola desa wisata dan instansi terkait dengan memikirkan bersama potensi yang dapat dikembangkan untuk pariwisata.

 

“Bagaimana kita mempersiapkan diri menyambut wisatawan, memberikan pelayanan prima, memberikan rasa aman dan nyaman. Karena semakin lama wisatawan tinggal dan banyak berbelanja, artinya kesejahteraan masyarakat juga akan meningkat,” jelasnya.

 

Kegiatan Sosialisasi Sadar Wisata 5.0 kali ini menyasar 8 desa wisata di Lombok Barat dan Lombok Tengah. Desa-desa tersebut adalah 2 desa wisata dari Kabupaten Lombok Barat (Batu Putih dan Pelangan), serta 6 desa wisata dari Kabupaten Lombok Tengah (Mertak, Mekar Sari, Bilebante, Bonjeruk, Penujak, dan Sengkol).

 

Penulis: Erdhi

Editor: Soleha.tn

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *