Site icon Kolom Desa

Warga Keluhkan Perangkat Desa Potong Bansos BPNT

Warga Keluhkan Perangkat Desa Potong Bansos BPNT

BANDUNG BARAT – Salahsatu warga Desa Puteran, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat menyesalkan sebagai penerima bantuan sosial (bansos) bantuan pangan nontunai (BPNT) yang mereka terima tidak utuh lantaran ulah perangkat desanya. Seharusnya, yang ia terima Rp 400.000, namun bantuan itu dipotong sekitar Rp 20.000 per orang dengan alasan untuk administrasi.

 

“Uang yang diambilkan oleh mereka dan dikembalikan ke kami tidak utuh Rp 400.000 tetapi telah dipotong menjadi Rp 380.000,” ungkapnya, pada Selasa (17/5/2023).

 

Ia menerangkan, BPNT tersebut dipotong atau dipotek oleh perangkat desa setempat. Warga yang tak ingin disebutkan namanya itu mengungkapkan untuk mencairkan bantuan tersebut, penerima manfaat mendapat kartu anjungan tunai mandiri (ATM) dan personal identification number (PIN) yang dikeluarkan oleh Bank BNI.

 

Namun, salah seorang perangkat desa setempat menyampaikan kepada warga penerima bantuan kartu ATM beserta PIN itu harus diserahkan kepadanya jika ingin mencairkan bantuan.

 

“Penerima bantuan seperti saya, harus menyerahkan ATM dan PIN kepada mereka untuk dicairkan,” urainya.

 

Perangkat desa itu juga menyampaikan kepada warga penerima bantuan sebaiknya tidak mengambil uang bantuan itu secara mandiri di ATM melainkan satu pintu melalui perangkat desa dalam hal ini melalui RW.

 

“Iya jadi kami dianjurkan tidak mengambil uang sendiri di ATM tetapi dikumpulkan di Balai RW,” katanya.

 

Warga itu mengaku terpaksa mengumpulkan kartu ATM dan PIN ke perangkat desa dengan syarat bantuannya dipotong karena kondisi desa setempat. Dikatakan, ongkos untuk mengambil bantuan secara mandiri di ATM lebih besar dibanding potongan yang ditetapkan perangkat desa tersebut.

 

“Bisa saja sih ambil uangnya di ATM, tetapi dari desa ke kecamatan di Cikalongwetan atau di Cipeundeuy, jaraknya sekitar 12 km lebih atau sekitar 30 menitan. Jauh ngambilnya, lebih baik gitu aja (dipotong). Itung-itung kasih uang rokok,” katanya.

 

Meski telah rela bantuannya dipotong, tak jarang warga justru tak menerima bantuan apa pun. Padahal, warga telah menyerahkan ATM dan PIN kepada perangkat desa yang membantu mengambilkan bantuan mereka.

 

“Ada beberapa warga di sini ketika ATM dibawa oleh mereka dan setelah dikembalikan lagi ke kita ternyata kosong isinya padahal sudah berharap banget uang itu digunakan untuk sehari-sehari,” pungkasnya.

 

Menurut mereka, penerima bantuan BPNT di Desa Puteran, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat terakhir kali menerima manfaat pada bulan puasa lalu. Warga berterima kasih dengan bantuan yang diberikan oleh pemerintah.

 

Namun, warga berharap bantuan yang mereka terima utuh tanpa potongan apa pun meski terkendala jarak yang cukup jauh.

 

Penulis : Danu

Editor: Rizal

Exit mobile version