LOMBOK TENGAH – Pemerintah Desa Barabali di Kabupaten Lombok Tengah, NTB mencetuskan program ternak seribu kambing secara masif. Inovasi ini digagas lantaran pendapatan masyarakatnya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan primer, seperti halnya kebutuhan akan pendidikan. Mayoritas masyarakat bekerja sebagai petani.
Maka dari itu, adanya program ternak seribu kambing dimuarakan untuk dapat menjadi tumpuhan ekonomi tambahan masyarakat. Sehingga kebutuhan akan pendidikan dapat terpenuhi.
Mulanya, inovasi ini teradopsi dari program “Ternak Sejuta Sapi” yang diusung Provinsi Nusa Tenggara Barat. Namun, pemerintah desa memutuskan untuk memilih komoditi kambing. Selanjutnya, Pemerintah Desa Barabali menindaklanjuti inisiatif tersebut hingga dibahas dalam musyawarah desa muncul kebijakan “Ternak 1000 Kambing”.
Kebijakan Ternak Kambing
Pemerintah desa secara konsisten menyosialisasikan manfaat beternak kambing dalam berbagai kesempatan pertemuan warga, seperti resepsi pernikahan, majelis dzikir, dan pertemuan warga lainnya. Tak hanya itu, Kepala Desa bersama perangkat juga mendatangi rumah-rumah warga untuk memberikan arahan kepada warga terkait manfaat beternak kambing. Pemerintah Desa Barabai juga memberikan berbagai pelatihan, penyuluhan, bahkan memfasilitasi warga yang serius beternak kambing.
Bak gayung bersambut, usaha pemerintah desa membuahkan hasil, tercatat ada 23 dusun yang ada di desa tersebut mengikuti kebijakan mengembangkan ternak kambing. Dusun yang paling antusias menyambut gagasan ini adalah Dusun Pondok Pande. Oleh karena itu, dusun ini dipilih sebagai dusun tematik ternak kambing.
Selanjutnya, Pada 2015 pemerintah desa melakukan pembinaan terhadap kelompok-kelompok peternak yang ada di tingkat dusun. Pada 2017, pemerintah desa menyediakan bantuan untuk Kelompok Usaha Bersama (KUBE) sebesar Rp 50 juta dalam APBDes untuk pengadaan bibit kambing jenis batangan.
Turunkan Angka Putus Sekolah Anak
Keberhasilan Inovasi ini membuat populasi kambing yang terus bertambah dari tahun ke tahun. Tercatat setiap Kepala Keluarga (KK) rata-rata memiliki 4-6 ekor kambing.
Kini, warga Desa Barabali telah dikenal pandai beternak kambing. Desa Barabali juga telah memiliki pasar ternak tradisional sehingga memudahkan pemasaran ternak warga.
Pemerintah Desa Barabali terus melakukan pengembangan inovasi dengan mengenalkan kambing jenis tertentu yang memberi keuntungan lebih besar, tingkat produktivitas tinggi serta dapat berkembang biak tiga kali dalam dua tahun dengan peluang kembar dua atau tiga.
Hasilnya, peternakan kambing mampu meningkatkan pendapatan keluarga sehingga warga memiliki cadangan biaya pendidikan anak sekolah. Anak putus sekolah sudah nol, dan umumnya anak tamat SD melanjutkan ke SMP, serta anak yang tamat SMP melanjutkan ke SLTA, yang kuliah pun sudah banyak berkat ternak kambing ini.
Inovasi ini sangat membantu masyarakat mengingat kambing mudah dipelihara, mudah dijual dan lebih aman dibandingkan dengan ternak lainnya, karena tidak disukai pencuri. Selain itu, peternakan kambing menjadi sumber gizi keluarga berupa daging dan susu perah, dapat digunakan sebagai produk unggulan desa.
Editor: Dian