Cak Imin Dukung Penerapan Model Transpolitan pada Kawasan Transmigrasi

Gus Muhaimin (Wakil Ketua DPR RI) saat menghadiri Rakornas Transmigrasi. Sumber foto: Humas Kemendes
Gus Muhaimin (Wakil Ketua DPR RI) saat menghadiri Rakornas Transmigrasi. Sumber foto: Humas Kemendes

YOGYAKARTA- Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas dan masih membutuhkan pembangunan yang cepat dan merata, terutama di daerah-daerah yang masih terbelakang. Model Transmigrasi modern Transpolitan diyakini menjadi model terbaik dalam mempercepat kawasan transmigrasi menjadi pusat pertumbuhan ekonomi.

 

Pesan disampaikan Wakil Ketua DPR RI Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Abdul Muhaimin Iskandar saat menghadiri Rakornas Transmigrasi dan Pembekalan Mahasiswa KKN di Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta, Selasa (16/5/2023).

 

“Mengingat wilayah tanah air kita yang begitu luas dari Sabang ke Merauke yang terus membutuhkan pembangunan yang cepat dan merata di sisi yang lain pulau Jawa yang padat penduduk juga menuntut kemakmuran dan kesejahteraan sehingga pembangunan Transmigrasi adalah bagian Sinergi yang telah berhasil dan membuktikan pembangunan selama 73 tahun ini,”tutur kata pria yang akrab disapa Gus Muhaimin ini.

 

Menurut Gus Muhaimin, paradigma modernitas dalam program transmigrasi merupakan suatu keharusan. Maka dari itu, lanjut Gus Muhaimin, transmigrasi modern transpolitan merupakan salah satu upaya yang mampu meningkatkan eksistensi program transmigrasi dalam percepatan pembangunan wilayah maupun pemerataan persebaran penduduk di Indonesia.

 

“Untuk itu saya berharap segenap stakeholder dapat memberikan dukungan untuk program transmigrasi transpolitan ini. Salah satu bentuk dukungan nyata adalah dengan sharing anggaran baik Kementerian, Lembaga, ataupun Pemerintah Daerah,” harap Gus Muhaimin.

 

Gus Muhaimin menjelaskan, konsep transmigrasi modern atau transmigrasi transpolitan telah diusulkan oleh pemerintah Indonesia sejak tahun 2018 sebagai solusi untuk mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi dalam program transmigrasi. Program ini dirancang untuk meningkatkan efektivitas program transmigrasi dengan menggabungkan antara aspek transportasi dan pemukiman.

 

Salah satu keunggulan dari program transmigrasi modern adalah kemampuannya dalam menyelenggarakan perencanaan hingga penempatan transmigran hanya dalam waktu kurang dari 1 tahun. Hal ini terjadi karena program ini didukung oleh berbagai teknologi modern, termasuk di dalamnya teknologi informasi dan komunikasi, sehingga proses perencanaan dan pelaksanaan dapat dilakukan dengan lebih efisien.

 

“Konsep transmigrasi modern ini sebetulnya sudah ditawarkan sejak Tahun 2018 yang dikenal sebagai transmigrasi transpolitan, untuk menjawab berbagai permasalahan transmigrasi yang tengah dihadapi saat ini. Program ini mampu menyelenggarakan perencanaan hingga penempatan transmigran hanya dalam waktu kurang dari 1 tahun,” pungkasnya.

 

Sebagai informasi, transpolitan adalah sebuah konsep transmigrasi modern yang dikembangkan oleh Kemendes PDTT bersama Pakar Akademisi UGM dengan basis kolaborasi pentahelix profesional dan penerapan teknologi. Dalam Transpolitan model transmigrasi akan berbasis ekonomi digital dan bertumpu pada peningkatan SDM. Warga transmigran nantinya akan dibekali dengan berbagai teknologi terkini agar bisa beradaptasi dengan perkemangan jaman.

 

Selain dihadiri oleh ribuan mahasiswa UGM peserta KKN, Rakornas ini juga dihadiri sejumlah tokoh. Antara lain Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar, Pejabat Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta, Perwakilan Rektor UGM, serta Ketua Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional.

 

Penulis: Danu

Editor: Ani

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *