Wadahi Kreativitas lewat ‘Rumah Bertumbuh’

Salahsatu kegiatan Rumah Bertumbuh. Sumber foto: Dok. Pemkab Buleleng

BULELENGPemerintah Kabupaten Buleleng terus berupaya memajukan SDM masyarakatnya. Salah satunya di Desa Tembok, Kecamatan Tejakula, yang kini Tembok berinovasi dalam meningkatkan kreativitas masyarakat melalui wadah ‘Rumah Bertumbuh’.

 

“Rumah bertumbuh merupakan ruang kreatifitas bagi masyarakat segala lapisan mulai dari anak-anak hingga dewasa dalam menyalurkan minat, mengasah bakat dan mengembangkan potensi yang dimiliki masyarakat Desa Tembok,” ungkap Perbekel Desa Tembok Dewa Made Yudi pada Minggu,(14/5).

 

Pada kesempatan itu, pihaknya menerangkan Rumah Bertumbuh dibangun dengan pendekatan holistik dan berbasis sumberdaya yang bersifat inklusif terbuka kepada masyarakat seluruh lapisan usia dan terbuka ruang kerjasama bagi stakeholder.

 

“Ada 7 bidang dengan 19 kegiatan di dalam Rumah Bertumbuh mulai dari bidang seni dan budaya, bidang adat dan agama, bidang teknologi informasi komunikasi, bidang bahasa atau ilmu komunikasi, bidang olahraga, bidang videografi dan bidang lingkungan hidup,” ungkapnya.

 

Hal yang unik dan menarik dalam Rumah Bertumbuh ini, jelas Perbekel Yudi, adalah konsep pentahelix dijalankan secara kolaboratif bersama pemerintah, akademisi, dunia usaha, komunitas dan media tanpa menggunakan dana desa dengan pihak ketiga sebagai donatur atau sponsorship.

 

“Inilah keunikan dan fondasi dalam Rumah Bertumbuh konsep pentahelix terejawantahkan dalam kebijakan dan program ini. Aademisi, komunitas, media, dunia usaha kita ajak bekerjasama seperti Stah Mpu Kuturan yang setiap hari sabtu dan minggu mengajar di Rumah Bertumbuh,” jelasnya.

 

Sebanyak 220 peserta saat ini ikut dalam program ini, 60 tutor pelatih dan narasumber bergabung disini.

 

“Sumber daya lokal yang konsen dibidangnya dan dosen serta 8 stake holder terlibat disini sebagai pengampu Rumah Bertumbuh,” tambahnya.

 

Di penghujung Perbekel, Yudi berharap Rumah Bertumbuh memberikan dampak real terhadap lingkungan, sosial dan budaya.

 

Mengarahkan masyarakat terhadap aktivitas positif, sebagai ruang belajar interaksi sosial, kesetaraan akses pengembangan diri dan menumbuhkan komunitas kreatif dengan tetap mempertahankan tradisi adat istiadat daerah.

 

Penulis: Danu

Editor: Rizal

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *