HALMAHERA BARAT– Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Sekjen Kemendes PDTT), Taufik Madjid melakukan kunjungan kerja ke Desa Sidangoli Dehe, Kecamatan Jailolo Selatan, Kabupaten Halmahera Barat, pada Sabtu (13/5/23).
Kunjungan tersebut dalam rangka penguatan perencanaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa berbasis masyarakat dan halalbihalal bersama masyarakat.
Dalam kunjungan itu, Taufik Madjid beserta rombongan disambut dengan penjemputan perahu Kora-Kora di pelabuhan Sidangoli Dehe.
Taufik kemudian disematkan baju adat oleh Kepala adat, serta disambut dengan pengalungan bunga dan tarian Soya setibanya di lapangan sepak bola Sidangoli Dehe.
Dalam sambutannya, Taufik Madjid mengatakan saat ini desa-desa di seluruh Indonesia yang berjumlah 74.961 tersebut terus melakukan pembangunan.
Menurutnya, salah satu kunci keberhasilan dalam pembangunan desa adalah bersatunya masyarakat desa dan kemudian didukung oleh generasi muda dan Karang Taruna sebagai lokomotif utamanya.
“Kalau generasi muda menyampaikan pendapat, memberikan masukan ke desa, rembukkanlah. Ini kita berbicara pembangunan partisipatif, bawa di musyawarah desa,” ungkap Taufik.
Lebih lanjut Taufik mengatakan, Karang Taruna yang merupakan wadah organisasi sosial kemasyarakatan di level desa, kelurahan atau kecamatan ini menjadi tempat untuk anak muda mengembangkan kreativitas, dan inovasi.
Selain itu, Karang Taruna juga termasuk dapat menjadi mitra dari pemerintah desa, kecamatan bahkan mitra dari pemerintah kabupaten.
“Kita berharap anak-anak muda kita, Karang T⁰aruna yang luar biasa ini, menjadi masa depan Indonesia, masa depan Halmahera Barat yang akan lebih maju dari saat ini,” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, lebih dari Rp500 triliun dana desa yang telah dikucurkan oleh Presiden Joko Widodo melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sampai dengan 2023 ini harus dikelola dan dimanfaatkan dengan baik.
Menurutnya, perencanaan pembangunan desa harus diskusikan dan dirancang dengan sebaik-baiknya. Karena yang dihadapi saat ini, sesuai perintah Presiden Joko Widodo adalah menurunkan angka stunting dan angka kemiskinan ekstrem.
“Mari kita manfaatkan untuk kepentingan yang baik. Lewat tokoh pemuda, tokoh agama, tokoh masyarakat tokoh perempuan. Di bawah kepemimpinan Pak Kades, bikin musdes, kita mau bikin apa, ini penting, berembuk bersama-sama,” ungkapnya.
“Yang Pak Jokowi minta di 2024 harus ke nol persen angka stunting dan angka kemiskinan ekstrem. Kemarin perintah Pak Wakil Presiden juga begitu. Kita berjuang untuk mencegah stunting, kemudian titik tekan bagaimana mengatasi kemiskinan ekstrem, ini harus menjadi pedoman kita semua,” sambungnya.
Lebih lanjut Taufik mengatakan, saat ini kita semua harus bersyukur karena dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo sangat berfokus pada pemerataan pembangunan di Indonesia.
Menurutnya, Presiden memerintahkan agar pembangunan di luar Jawa, khususnya di wilayah timur Indonesia diprioritaskan, karena masih ada ketimpangan antardaerah dan antar sektor.
“Karena itu Pak Jokowi memerintahkan cukup (pembangunan) di tanah Jawa, karena kita timpang. Kita geser, kita pindahkan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang ada di Jawa, pindah ke kawasan Timur Indonesia, termasuk di Maluku Utara,” pungkasnya.
Sebagai informasi, acara yang di gelar di lapangan sepak bola Sidangoli Dehe ini dihadiri oleh 26 kepala desa di Kecamatan Jailolo Selatan, serta dihadiri oleh warga masyarakat Sidangoli Dehe.
Dalam kegiatan itu juga, Taufik memberikan bantuan secara simbolis kepada tokoh pemuda setempat berupa alat olahraga. Selain itu, ia juga melakukan penanaman pohon di lapangan sepak bola Sidangoli Dehe.
Penulis: Danu
Editor: Ani