Site icon Kolom Desa

BPBD Jatim Bentuk Desa Tangguh Bencana di Kediri

Lurah Banjarmlati Nanang Jumari saat menghadiri acara pembentukan Destana di Aula Kelurahan Banjarmlati, Selasa (9/5/2023). Sumber Foto: bpbd.jatimprov.go.id

Lurah Banjarmlati Nanang Jumari saat menghadiri acara pembentukan Destana di Aula Kelurahan Banjarmlati, Selasa (9/5/2023). Sumber Foto: bpbd.jatimprov.go.id

KEDIRI – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana) di Kelurahan Banjarmlati. Pembentukan Destana ini untuk meningkatkan kewaspadaan agar masyarakat dapat memahami cara menyelamatkan diri sendiri dan cara menyelamatkan orang lain, saat terjadi bencana.

 

“Dengan menjadi Kelurahan Tangguh Bencana, diharapkan masyarakat dan berbagai elemen di wilayah bisa semakin tangguh saat terjadi bencana banjir di daerahnya,” ucap Nanang dalam keterangan tertulisnya, Selasa (9/5/2023).

 

Lurah Banjarmlati Nanang Jumari mengucapkan terimakasih kepada BPBD Jatim dan Pemkot Kediri yang telah mempercayai Kelurahan Banjarmlati sebagai Desa Tangguh Bencana. Menurut Nanang, wilayahnya memang merupakan kawasan yang menjadi langganan banjir.

 

Sementara itu, Kalaksa BPBD Kota Kediri Indun Munawaroh menyebut Kelurahan Banjarmlati menjadi Keltana atau Destana ke 24 yang ada di Kota Kediri. Indun berharap dengan dibentuknya Destana di kelurahan tersebut bisa mengurangi resiko ancaman dari bencana yang terjadi.

 

”Kami berharap, dengan terbentuknya Destana di kelurahan ini, kemandirian masyarakat dalam penanggulangan bencana semakin tangguh, sehingga risiko ancamannya bisa dikurangi,” terang Indun.

 

Sementara itu, Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto menjelaskan, saat ini di Jatim terdapat 14 jenis potensi ancaman bencana. Namun, jenis dan jumlah ancaman masih mungkin meningkat.

 

”Pembentukan Destana ini merupakan bagian dari upaya kami, bersama pemerintah kabupaten/kota untuk mengurangi resiko ancaman bencana dengan cara meningkatkan kapasitas masyarakat,” ujar Gatot.

 

Gatot berharap masyarakat mampu mengenali ancaman bencana dan paham cara menanggulangi bencana dengan materi yang diberikan Tim fasilitator saat pembentukan Destana. Selain Kota Kediri, pembentukan Destana Jatim sebelumnya telah dilakukan di Kabupaten Banyuwangi, yakni di Desa Sumbersewu dan Desa Tegalarum.

 

”Paling tidak, pihak kelurahan bisa mengambil tindakan secara sistematis, termasuk dalam mengorganisir pihak-pihak yang harus dilibatkan dalam mengatasi bencana,” tutup Gatot.

 

 

Penulis: Erdhi

Editor: Soleha.tn

Exit mobile version