Kampung Blekok, Habitat Burung Endemik Langka

Kampung Blekok merupakan julukan pada kawasan hutan mangrove yang berada di Dusun Pesisir Klatakan Kecamatan Kendit Kabupaten Situbondo. Kampung Blekok juga menjadi habitat berbagai burung endemik yang nyaris punah.
Panorama alam yang ada di wisata Kampung Blekok. Sumber foto : Pengelola Desa Wisata Kampung Blekok.
Panorama alam yang ada di wisata Kampung Blekok. Sumber foto : Pengelola Desa Wisata Kampung Blekok.

SITUBONDO – Kabupaten Situbondo dikenal dengan keindahan bahari yang membentang dari Selatan pulau Jawa Timur hingga menembus batas pulau Madura. Tak hanya itu, Kabupaten ini juga memiliki banyak jenis burung yang dapat dengan mudah ditemui, terlebih di kawasan Kampung Blekok.

 

Tak heran, penyebutan Kampung Blekok tidak terlepas dari keberadaan berbagai jenis burung yang ada di wilayah Kampung Blekok. Burung- burung itu terdiri dari Blekok Sawah, Kuntul Kecil, Kuntul Kerbau, Kowak Malam Abu, Cangak Abu, dan Cangak Merah, serta Kokoan Laut. 

 

Desa Kampung Blekok menjadi kawasan wisata sejak pertama kali ditetapkan oleh SK BUpati pada tahun 2019. Selepas itu, Kawasan tersebut menjadi ramai dikunjungi oleh wisatawan.

 

Burung Camar salah satu burung yang ada di Kampung Blekok. Sumber foto : Pengelola Desa Wisata Kampung Blekok.
Burung Camar salah satu burung yang ada di Kampung Blekok. Sumber foto : Pengelola Desa Wisata Kampung Blekok.

 

Miliki Wisata Hutan Magrove

 

Desa Wisata Kampung Blekok memiliki wisata hutan mangrove. Luasnya sekitar 60 persen dari keseluruhan luas kawasan Kampung Blekok.

 

Disana, wisatawan disuguhkan dengan suasana sejuk dengan hembusan angin dari pantai utara Jawa. Terdapat jembatan kayu yang menghubungkan pangkal laut pantai utara dengan saung yang yang menghadap ke pantai.

 

Di saung yang menghadap ke pantai, wisatawan dapat menikmati pemandangan burung- burung endemik yang hinggap di pohon mangrove. Pada saat sore hari, burung- burng itu akan berterbangan mengelilingi kawasan pohon mangrove. Menambah keindahan kawasan kampung Blekok.

 

Keindahan Wisata Kampung Blekok dari jauh. Sumber foto : Pengelola Desa Wisata Kampung Blekok.
Keindahan Wisata Kampung Blekok dari jauh. Sumber foto : Pengelola Desa Wisata Kampung Blekok.

 

Pengeolaan Desa Wisata Blekok

 

Desa Wisata Kampung Blekok dikelola oleh Pemerintah Desa Blekok.

Tidak hanya itu, Warga Desa Blekok turut membantu melalui Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Hingga saat ini terdapat 45 orang yang telah bergabung dengan Pokdarwis desa Blekok.  

 

“Saat ini pengembangan masih difokuskan untuk memperbaiki fasilitas agar terus dapat digunakan untuk kebutuhan Pariwisata. Seperti perawatan jembatan yang terkena banjir,” ucap Wakil Ketua Pokdarwis Kampung Blekok, Ranti Seta, Rabu (4/3/2023).

 

Jam Operasional dan Tarif Tiket

 

Wisata Kampung Blekok dibuka setiap hari mulai dari jam 7.00 WIB sampai Pukul 17.00 WIB.

Wisatawan dapat menyesuaikan waktu yang tepat jika ingin melihat keindahan Kampung Blekok. 

 

Tiket masuk menuju Desa Wisata Kampung Blekok tidaklah terlalu mahal. Wisatawan hanya perlu untuk membayar tiket sebesar Rp 3 ribu untuk anak-anak. Orang Dewasa hanya perlu membayar Rp 5 ribu.

 

Harga tiket tidak hanya bisa dibayar dengan uang. Bagi wisatawan yang tidak ingin mengeluarkan uang untuk masuk ke desa wisata Blekok. Wisatawan dapat menggunakan botol bekas sebagai pengganti uang.

Rute Menuju Desa Wisata Kampung Blekok

 

Desa Blekok berjarak sekitar 10 km dari Kota Situbondo. Bagi Wisatawan yang yang berasal dari kawasan yang terletak di timur kota Situbondo, seperti Kabupaten Banyuwangi bisa melanjutkan perjalanan ke arah barat melewati Jalan Pantura. 

 

Adapun estimasi perjalanan menuju Desa Blekok dari kota Situbondo sekitar 19 menit. Pengunjung bisa menikmati hamparan pantai utara saat perjalanan melewati jalur pantura.

 

Sebaliknya, Jika berada di wilayah Kabupaten Probolinggo yang lokasinya berada di Barat Desa Blekok. Wisatawan diharuskan melanjutkan perjalanan ke arah timur melalui Jalan Pantura. Jarak antara Kota Probolinggo dan Kampung Blekok sekitar 90 km, dengan estimasi waktu tempuh selama dua jam.

 

Wisatawan dapat menggunakan kendaraan pribadi semacam sepeda motor ataupun mobil. Hanya saja, saat di lokasi wisata, kendaraan harus diparkir dan melanjutkan perjalanan dengan jalan kaki. 

Pengunjung Desa Wisata Blekok

 

Pengunjung Desa Wisata Blekok Sering mengalami perubahan setiap tahunnya. Kedatangan pengunjung tergantung dengan situasi dan kondisi di Kampung Blekok.

 

Jumlah pengunjung Desa Wisata Kampung Blekok pada tahun 2019 sekitar. 63.602 pengunjung. Namun pada 2020 lantaran jumlah pengunjung menurun drastis, yakni berjumlah 23.409 orang.

 

Pada tahun 2021 saat covid masih parah, Pengunjung kembali turun menjadi 11.571 orang.  Kendati demikian, pada tahun 2022 jumlah pengunjung sedikit naik menjadi 14.520 orang.

Omset Desa Wiata Kampung Blekok

 

Omset Desa Wisata Blekok setiap tahun mengalami perubahan bergantung dengan jumlah pengunjung yang hadir. Pada tahun 2019 Omset Desa Wisata Kampung Blekok mencapai Rp 318 juta.

 

Pada tahun 2020, Omset Wisata Kampung Blekok menurun, tercatat omsetnya sebesar Rp 117 juta. Pada tahun 2021 kembali mengalami penurunan kembali, tercatat omsetnya menjadi Rp Rp 57 juta.

 

Kendati pada tahun 2022 kembali naik dengan omset sebesar Rp 72 juta

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di: