KEDIRI – Kabupaten Kediri saat ini tengah kebanjiran sejumlah desa wisata baru usai launching destination branding “Kediri Berbudaya”. Melihat hal tersebut, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana berencana akan membatasi jumlah hotel di wilayahnya dan membangun banyak homestay.
“Tidak menutup kemungkinan, Pemkab nantinya akan membatasi hotel. Hotel ndak boleh terlalu banyak, homestay yang banyak,” tutur bupati yang akrab disapa Mas Dhito dalam keterangan persnya, Senin (1/5/2023).
Menurutnya, homestay dapat langsung berdampak kepada masyarakat di sekitar desa wisata. Dengan demikian perputaran ekonomi masyarakat desa akan berjalan dengan baik.
Mas Dhito meminta setiap desa yang memiliki destinasi wisata untuk menyiapkan homestay untuk menyambut bandara baru yang rencana akan beroperasi pada Oktober 2023 mendatang. Pihaknya berjanji akan terjun langsung untuk mengecek homestay dan melakukan pendampingan serta evaluasi.
“Nanti kita cari di Bulan Mei-Juni ini kita lihat kapan (agenda) kosong, saya tidur di sini. Kita tes homestay-nya,” terang Mas Dhito.
Bupati muda berusia 30 tahun itu berharap besar Desa Wisata Sidomulyo dapat bertahan dan berkembang. Mengingat desa yang memiliki 10 Homestay tersebut berada di akses utama menuju Gunung Kelud.
“Karena desa Sidomulyo adalah salah satu desa yang dilewati untuk akses utama menuju Gunung Kelud. Maka harapan saya sangat besar sekali,” pungkas Mas Dhito.
Adapun destinasi wisata dan budaya yang berada di Desa Sidomulyo ini antara lain Sumber Ganggong, Kesenian Lesung, Jaranan, edukasi serta produksi Kerupuk Gadung.
Penulis: Erdhi
Editor: Soleha.tn
