MAKASSAR – Kepala Perwakilan Kemenkeu, Kantor Wilayah DJPb Sulsel Supendi mengatakan, nilai alokasi transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) Sulsel pada Triwulan I 2023 sebesar Rp6,4 triliun. Hal itu lebih rendah dari realisasi periode yang sama, di tahun sebelumnya yakni sebesar Rp7,04 triliun.
“Untuk Triwulan I 2023 angkanya terkontraksi minus 8,23 persen. Tiga bulan ini tersalur Rp6,4 triliun sementara di periode yang sama tahun itu tersalur Rp7,04 triliun,” ujarnya, pada Senin (1/5/2023).
Supendi mengaku, terkontraksinya realisasi TKD Sulsel, disebabkan sebagian transfer ke daerah belum tersalurkan dan masih menunggu penyampaian persyaratan salur pemerintah daerah (pemda) dan penyalurannya belum masuk pada jadwal salur.
Di samping itu, terkontraksinya realisasi juga dipengaruhi oleh penyaluran Dana Alokasi Umum (DAU) yang lebih rendah.
Menurut dia, Pemda masih melakukan penyesuaian penganggaran DAU earmaked atau yang dibuat khusus dan penyiapan syarat penyaluran.
Supendi mengatakan di tiga bulan terakhir DAU yang tidak ditentukan penggunaannya telah tersalur Rp4,9 triliun atau lebih sedikit dari periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp5,6 triliun.
“Karena tidak ditentukan penggunaannya itu, sehingga DAU juga mengalami kontraksi minus 12,30 persen dari pagu Rp18,42 triliun, meski telah terealisasi Rp4,9 triliun atau lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp5,6 triliun,” katanya pula.
Sedangkan Dana Bagi Hasil (DBH) juga mengalami kontraksi minus 21,72 persen pada Januari, Februari, dan Maret 2023 itu dengan jumlah pagu Rp948,64 miliar.
Untuk transfer dana desa terealisasi Rp296,28 miliar atau mengalami peningkatan 1,83 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yakni Januari, Februari, dan Maret 2022 sebesar Rp290,95 miliar.
“DAK fisik dan dana insentif daerah hingga saat ini juga masih belum ada penyaluran, sementara DAK nonfisik sudah tersalur Rp1,07 triliun berbanding Rp925,07 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya,” ujarnya lagi.
Penulis: Danu
Editor: Rizal