BPBD Kaltim Imbau Perusahaan Bantu Desa Tanggap Bencana

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kaltim, Tresna Rosano.

BALIKPAPANBadan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Timur berharap perusahaan agar turut aktif membantu penguatan pembangunan kelembagaan 17 desa/kelurahan tanggap bencana (destana) yang tersebar di kabupaten/kota di daerah itu.

 

Dengan begitu, para anggota dan warga desa menjadi tangguh dalam menghadapi bencana yang berpotensi terjadi di lingkungan masing-masing daerah yang sebelumnya telah mendapat pelatihan.

 

“Di berbagai kesempatan, BPBD Kaltim selalu mengajak kepada perusahaan-perusahaan untuk dapat berkontribusi, bukan hanya pembangunannya, tapi juga kesiapsiagaan terhadap bencana,” ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kaltim Tresna Rosano di Samarinda, pada Selasa (2/5/2023).

 

Walau begitu, lanjutnya, program tanggung jawab sosial perusahaan tetap terkonsentrasi di pembangunan, sehingga diharapkan mulai sekarang juga diarahkan untuk kesiapsiagaan maupun mitigasi bencana, baik untuk pelatihan bagi anggota destana maupun pembentukan destana baru.

 

Saat ini 17 destana yang sudah terbentuk di Kaltim itu tersebar di enam kabupaten/kota, yakni Kota Samarinda dua kelurahan, Kabupaten Kutai Kartanegara (5), Kutai Timur (1), Penajam Paser Utara (5), Paser (3), dan Kota Balikpapan (1).

 

Lebih jelas, destana di Samarinda dengan nama Destana Bandara dengan risiko bencana kebakaran pemukiman dan banjir, Destana Teluk Lerong Ulu dengan risiko bencana kebakaran pemukiman dan banjir.

 

Sementara itu, di Kabupaten Kutai Kartanegara dengan lima destana, yakni Destana Muara Badak Ilir dengan risiko bencana banjir, Destana Anggana yang memiliki risiko bencana kebakaran pemukiman, Destana Sungai Meriam yang memiliki risiko bencana kebakaran pemukiman, Destana Manunggal Jaya dengan risiko bencana puting beliung, dan Destana Bukit Raya dengan risiko bencana banjir.

 

Di Kabupaten Kutai Timur ada Destana Kandolo dengan risiko bencana banjir, Kota Balikpapan dengan Destana Sepinggan Raya yang memiliki risiko bencana banjir dan tanah longsor.

 

Di Penajam Paser Utara ada Destana Sesulu dengan risiko banjir, Destana Bangun Mulya dengan risiko kebakaran dan banjir, Destana Rintik, Destana Sebakung Jaya, serta Destana Babulu Darat yang ketiganya dengan risiko bencana banjir dan cuaca ekstrem.

 

Di Kabupaten Paser ada Destana Mendik dengan risiko bencana banjir, kebakaran hutan dan lahan, Destana Long Ikis dan Destana Jemparing yang keduanya memiliki risiko bencana banjir.

 

Ia mengklaim bahwa sebanyak 17 destana tersebut masih kurang sempurna, sehingga diharapkan program tanggung jawab sosial perusahaan dapat membantu dalam pembentukan destana, bahkan hingga pelatihan memitigasi bencana dengan strategi mutakhir.

 

Penulis: Danu

Editor: Rizal

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *