GUNUNG KIDUL – Siapa sangka, Desa Nglanggeran di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang dulunya dikenal miskin kini menjadi salah satu bukti nyata kesuksesan program desa wisata. Sederet prestasi telah diraih, termasuk sukses menyabet sebagai Desa Wisata Terbaik UNWTO 2021.
“Desa kami dulu sama seperti desa lain, konotasinya negatif tak jauh dari kemiskinan, urbanisasi, tak ada sesuatu yang membanggakan di desa sehingga masyarakatnya pergi ke kota mencari pekerjaan,” kata Sugeng Handoko, pengelola wisata Gunung Api Purba Nglanggeran.
Sugeng mengungkapkan warga desa sebenarnya mulai aktif mengembangkan tempatnya sejak 1999. Hanya saja, tujuannya saat itu untuk mengkonservasi kawasan gunung api purba yang menjadi keunikan tempat itu.
Inisiatif untuk mengembangkan desa wisata mulai intens sejak 2007.
Saat itu, warga desa dibantu dengan keberadaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPM) di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sugeng yang merupakan pemuda asli desa itu ingin ikut membangun tanah kelahirannya. Ia pun aktif mengelola desa sejak duduk di semester III.
Hal pertama yang dilakukannya adalah mengidentifikasi potensi yang dimiliki desanya agar bisa menarik minat wisatawan. Ia melihat bahwa keindahan bentang alam dan gunung api purba mampu menjadi daya tarik Nglanggeran.
Gunung tersebut berdasarkan sejarah geologinya, berumur tersier (Oligo- Miosen) atau 0,6–70 juta tahun yang lalu.
Potensi unggulan ini dikembangkan sebagai spot wisata. Turis yang datang bisa memburu momen matahari terbit dengan treking ke puncak sekitar 50-60 menit.
Di selatan gunung api purba itu terdapat air terjun musiman yang bisa dikunjungi turis. Lokasi air terjun berada di tengah terasering sawah dan berbentuk undakan bebatuan vulkanik. Turis bisa menikmati lokasi itu sambil melihat persawahan.
Selanjutnya, ada objek wisata Embung Kebun Buah Nglanggeran seluas 0,34 hektare yang digunakan untuk mengairi kebun buah durian dan kelengkeng. Jenis durian yang ditanam adalah jenis durian Montong dan kelengkengnya yaitu Kane.
Lokasi embung terletak sekitar 1,5 kilometer sebelah tenggara pintu masuk Kawasan Ekowisata Gunung Api Purba.
Embung Nglanggeran merupakan embung pertama di DI.Yogyakarta, dibangun pada pertengahan 2012 dan diresmikan oleh Gubernur DIY pada 19 Februari 2013.
Wisatawan yang ingin ke Nglanggeran tak perlu khawatir mengenai tempat tinggal, sebab di sini sudah ada homestay.
Total ada 80 homestay yang tersedia. Wisatawan bisa tinggal bersama penduduk lokal, merasakan suasana pedesaan dan bisa belajar banyak hal menjadi pengalaman yang tak pernah terlupakan.
Penulis: Danu
Editor: Rizal