Tradisi Lebaran Kupat Desa Yosowilangun

Warga Yosowilangun merayakan lebaran ketupat dengan berkeliling rumah berburu snack usai Salat Subuh Sumber: Istimewa
Warga Yosowilangun merayakan lebaran ketupat dengan berkeliling rumah berburu snack usai Salat Subuh Sumber: Istimewa

GRESIKWarga Desa Yosowilangun tampak ramai dan riuh berkeliling kampung pada pagi hari usai shalat subuh. Mulai dari anak-anak hingga ibu-ibu nampak sumringah menggendong tas berburu snack maupun uang dari rumah ke rumah.

 

Acara tersebut merupakan tradisi Sorak Iyo yang berlangsung saat lebaran Ketupat selang beberapa hari usai lebaran Idul Fitri oleh warga Desa Yosowilangun. Begitu selesai Shalat Subuh, warga saling berbagi dan berburu snack.

 

Seiring dengan berkembangnya zaman, tradisi tersebut juga mulai bergeser dengan mengganti ketupat menjadi snack dan uang. Masing-masing warga akan menyiapkan berbagai jenis snack yang nantinya akan dibagikan kepada anak-anak.

 

“Dulu yang dibagikan itu kupat dan lepet, namun sekarang lebih ke snack ataupun uang,” tutur Mu’adah salah satu warga Desa Yosowilangun.

 

Meskipun sudah berganti dengan snack, Namun warga masih membuat ketupat dan lepet. Usai bapak-bapak membawa ketupat dan lepet ke masjid Zahidin untuk berdoa Bersama kemudian warga akan saling bertukar ketupat yang disajikan dengan berbagai olahan makanan seperti sate, opor, rendang, maupun kari ayam.

 

Kepala Desa Yosowilangun H. Abdur Rosyid mengaku senang dengan adanya tradisi tersebut. Rosyid mengimbau agar warga tetap melestarikan tradisi dan budaya dari nenek moyang.

 

“Tradisi seperti ini harus kita jaga dan kita lestarikan agar bisa dinikmati anak cucu kita kelak. Saya sangat senang warga Desa Yosowilangun melestarikan tradisi ini ,”pungkasnya.

 

Penulis: Erdhi

Editor: Soleha.tn

Print Friendly, PDF & Email
Ikuti berita Kolomdesa.com terupdate di:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *